Selasa, 27 Mei 2014

PERADABAN KUNO DI AMERIKA SEBELUM KEDATANGAN CHRISTOPHER COLOMBUS




Menurut para ahli, bangsa yang mengembangkan peradaban tua benua Amerika berasal dari daratan Siberia di Rusia yang menyeberang melalui Selat Bering ketika saat itu masih sempit pada kira-kira 20.000 - 50.000 tahun lalu. Berdasarkan tenuan-temuan arkeologis diperkirakan bahwa mereka berasal dari berbagai suku bangsa. Yang pertama datang adalah bangsa Amurian yang memiliki ukuran tubuh lebih pendek dibandingkan dengan orang Eropa. Kemudian disusul oleh bangsa yang memiliki ras Mongolia yang datang pada kira-kira awal abad Masehi. Dari percampuran kedua bangsa tersebut melahirkan bangsa Indian Amerika (American Indians) yang disebut juga bangsa Amerind. Bangsa Amerind adalah bangsa nomaden yang kemudian menyebar ke seluruh peloksok benua Amerika dari utara, tengah dan selatan. Kehidupan sehari-hari mereka adalah berburu binatang-binatang kecil, menangkap ikan dan mengumpulkan buah-buahan liar. Ketika bangsa Eropa tiba di benua ini pada abad 15 mereka masih hidup pada zaman neolitikum.
Berdasarkan temuan arkeologis diperkirakan bahwa sejak tahun 2500 SM bangsa ini telah menanam jagung, kacang, kentang, tomat, coklat dan tembakau yang merupakan tanaman agraris mereka. Diperkirakan bahwa tanaman-tanaman yang kita kenal sekarang adalah berasal dari mereka. Di Meksiko Tengah bangsa Amerind membangun chinampas atau kebun mengambang. Melalui cara chinampas, tanah subur yang digali dari danau ditempatkan di alas yang terbuat dari ranting-ranting, dan di atasnya ditanami biji-bijian. Sistem ini sangat produktif sehingga bisa dipanen tiga kali setahun. Diperkirakan bahwa dengan semakin meningkatnya produksi pertanian maka berpengaruh juga dengan tingkat kelahiran sehingga jumlah penduduk yang tinggal di kawasan ini semakin meningkat. Akhirnya, melalui perjalanan waktu bangsa-bangsa ini menyebar dan membentuk peradabannya sendiri sehingga menjadi berbeda antara yang satu dengan yang lainnya.
Pada kira-kira 2000 tahun silam terdapat peradaban tua yang telah maju di benua Amerika, yaitu peradaban Mesoamerika yang meliputi peradaban Olmec, Maya danTeotihuacan dan Toltec. Oleh para para ahli peradaban ini disebut Mesoamerika karena terletak di tengah benua Amerika dan dataran tinggi Yucatan; peradaban Aztec di dataran tinggi Mexico dan peradaban Inca di Amerika Selatan. Hasil peradaban mereka bisa disejajarkan dengan peradaban lembah Sungai Indus, Sungai Kuning, Sungai Nil dan peradaan Mesopotamia, Eufrat dan Tigris.

1.      PERADABAN OLMEC
Berdasarkan temuan arkeologis, peradaban Olmec berkembang sejak 1500 SM sampai 300 M. Para pendukung peradaban ini diperkirakan berpusat di sekitar kota San Lorenzo sekarang di Amerika Tengah. Penduduknya tinggal berkelompok di bangunan-bangun dari batu besar. Mereka dipimpin oleh golongan elit secara turun-temurun. Bangsa ini telah mengenal bentuk tulisan. Diperkirakan peradaban ini mengalami kehancuran akibat serangan bangsa yang datang dari arah utara. Bangunan piramida besar yang tingginya sekitar 30 M yang dibangun bangsa Olmec berfungsi sebagai tempat upacara persembahan pada dewa mereka. Bangunan ini dikelilingi oleh ladang pertanian yang luas yang diperkirakan untuk mendukung buruh-buruh yang membangun monumen tersebut. Kemampuan bangsa ini adalah membangun patung batu yang halus yang berfungsi sebagai bagian dari kepercayaan mereka.

2.      PERADABAN SUKU MAYA DI AMERIKA TENGAH
Berdasarkan temuan arkeologis, bangsa ini berasal dari daerah sebelah utara kemudian menetap dan mengembangkan peradabannya di Semenanjung Yucatan, Amerika Tengah. Peradaban mereka berpusat pada kehidupan agraris. Mereka menanam jagung, kacang, merica dan beberapa biji-bijian serta buah-buahan. Mereka juga memelihara kalkun serta anjing, serta menangkap ikan di sepanjang pantai yang dilakukan oleh pria. Mereka juga memintal kapas untuk tekstil yang dijual ke tempat lainnya. Jadi, selain pertanian, perdagangan merupakan kegiatan utama. Mereka menjual barang dagangannya yang dibawanya langsung pada pembeli yang jaraknya sangat jauh di kawasan Amerika Tengah.
Organaisasi sosial ditandai dengan berkuasanya golongan elit yang kaya yang juga melakukan kegiatan dagang. Golongan elit juga berfungsi sebagai pemimpin upacara ritual dalam kepercayaan mereka. Mereka juga termasuk golongan terdidik yang memiliki hak istimewa mempelajari ilmu pengetahuan. Di luar golongan itu adalah para petani dan budak yang dimiliki oleh golongan elit. Bangsa Maya telah mengembangkan sistem tulisan yang mirip hieroglyp yang memiliki 850 karakrter. Tulisan ini digunakan untuk mencatat urutan-urutan peristiwa, kegiatan upacara agama, ilmu perbintangan atau astronomi yang ditulis pada kulit pohon dan kulit rusa. Tulisan yang mereka kembangkan berfungsi juga sebagai sejarah yang mencatat kelahiran perkawinan, peperangan dan kematian raja-raja Maya. Dengan berkembahgnya tulisan maka ilmu pengetahuanpun mengelami perkembangan pula. Bangsa ini telah mengenal kalender dengan tahunnya berjumlah 18 bulan yang tiap bulannya adalah 20 hari, dan satu bulan yang berjumlah 5 hari sehingga jumlah hari pertahun adalah 365 hari. Mereka juga telah mengembangkan matematika, menggunakan sistem bar (+5) dan dot (atau titik = 1). Bentuk matamatika yang dikembangkannya didasarkan atas vigesimal (20) daripada sistem desimal. Selain itu, astronomi juga merupakan salah satu ilmu yang mereka kembangkan
3.      PERADABAN TEOLIHUACAN dan TOLTEC di AMERIKA TENGAH.
Peradaban Teotihuacan yang didukuhg oleh sekitar 200.000 penduduk bermukim di lembah-lembah Meksiko tengah. Mereka mengembangkan peradaban dagang berpusat di Teoticuacan. Kota ini juga berfungsi sebagai pusat agama yang mengundang pejiarah dari kawasan Amerika Tengah. Di pusat kota dibangun piramida bulan dan matahari. Piramida matahari yang terbuat dari bata merah dan dilapis dengan batu memiliki panjang 700 kaki dan tinggi 200 kaki. Piamida bulan juga dibanggun dengan konstruksi yang hampir sama namun dengan ukuran yang lebih kecil. Pada kuil yang lebih kecil, penduduk dan pendatang melakukan pemujaan pada dewa hujan dan dewa ular, yang mereka sebut Quetzalcoatl. Makanan pokok penduduk adalah jagung.
Peradaban Teotihuacan jatuh pada tahun 700 M akibat serbuan bangsa barbar. Pada dua ratus tahun kemudian terjadi persaingan antar berbagai suku bangsa yang memasuki kawasan ini yang menyebabkan berakhirnya zaman keemasan Mesoamerika. Di antara bangsa yang bersaing, bangsa Toltec adalah yang paling kuat dan kemudian membentuk pemerintahan konferderasi dengan mendasarkan pada peradaban pendahulunya. Raja Toliptzin (980-1000 M) yang bergelar Quetzalcoatl atau pemimpin agama memperluas hegemoninya atas seluruh Mexico bagian tengah dan membangun ibukota di Tula. Sepeninggamya raja ini Tula direbut oleh bangsa barbar Chichimec tahun 1224 M. Kemudian bangsa Chichimec ditaklukkan oleh bangsa Aztec sebagai bangsa yang gemar perang. Bangsa Aztec menciptakan peradaban terakhir di Meksiko sebelum datangnya bangsa-bangsa Eropa.

4.      PERADABAN AZTEC
Setelah merebut kekuasaan dari bangsa Chichimec, bangsa Aztec mendirikan ibukota di Tenochitiliin. Dengan mengadopsi budaya Toltec, bangsa Aztec meluaskan wilayahnya hingga menguasai seluruh daratan Meksiko serta menguasai beberapa bangsa taklukkan. Ibukota Aztek berkembang pesat sebagai pusat dagang. Dengan pesatnya perdagangan kelas pedagangpun tumbuh dengan pesat seningga membentuk lapisan tersendiri. Mereka menjual barang-barang mewah seperti katun, koka, kulit dan perhiasan emas. Kaisarnya yang terkenal adalah Montezuma II (1502-1520 M) dianggap oleh sejarawan memiliki lambang-lambang kebesaran dibandingkan raja-raja Eropa pada periode yang sama.
 Bangsa Aztek adalah bangsa yang gemar perang. Bagi mereka perang merupakan bagian dari budaya sehari-hari serta bagian dari sistem kepercayaannya, Mereka menyembah banyak dewa (politheis). Huitzilopochtli adalah dewa matahari yang paling besar. Mereka percaya bahwa matahari adalah sumber kehidupan dan harus terus dipelihara agar terus beredar di orbitnya dan berputar, terbit dan tenggelam. Untuk itu diperlukan pelumas yang murni yaitu darah manusia. Mereka yakin bahwa pengorbanan manusia merupakan tugas suci dan wajib dilakukan agar dewa matahan tetap memberikan kemakmuran bagi manusia. Upacara pengorbanan dilakukan di altar di puncak piramida dengan cara mengambil jantung korban oleh pendeta-pendeta. Upacara pengorbanan manusia juga dilakukan secara niassal dengan membunuh banyak korban. 5
Ada tiga hipotesis yang dilakukan para antropolog mengenai alasan pengorbanan manusia, disarnping alasan untuk pengorbanan pada dewa. Pertama, pengorbanan manusia dilakukan untuk mengurangi jumlah penduduk terutama sejak jumlah tawanan perang meningkat dengan pesat dibanding dengan tingkat kelahiran. Kedua, adalah untuk memberikan rakyat mayat-mayat yang telah dikorbankan sebagai sumber protein dan vitamin. Hipotesis ini sangat lemah sebab bangsa Aztek menghasilkan banyak tumbuhan jagung dan kacang-kacangan dan tomat, serta memelihara artjing, ayam dan kalkun. Ketiga, yang lebih rasional, adalah untuk menakut-nakuli para pembangkang dan pemberontak agar mereka tidak melakukan perlawanan terhadap kekuasaan raja. Para tawanan perang banyak yang dijadikan korban dalam lumlah besar untuk dewa matahari. Orang-orang yang bersalah juga menjadi sasaran untuk jadi korban seperti jendral yang gagal dalam memimpin perang, para koruptor, hakim yang keliru membuat keputusan serta pejabat negara yang berbut salah, termasuk orang yang memasuki daerah terlarang di istana raja. Raja Montezutna II pernah mengorbankan sejumlah 5100 korban dalam upacara peringatan ken;iikan tahtanya.
Stratifikasi Sosial Bangsa Aztec. Pada awal migrasi ke Meksiko tidak terdapat pelapisan atau Stratifikasi sosial karena semua golongan adalah miskin. Tidak diketahui dengan pasti latarbelakang timbulnya Stratifikasi sosial ini. Menurut lagenda Aztec, masyarakat dibagi ke dalam beberapa golongan. Golongan peitama adalah keluarga raja dengan puncak pimpinan adalah kaisar. Kaisar dibantu oleh golongan bangsawan atau pejabat kekaisaran yang bertindak seperti golongan feodal Eropa pada zaman pertengahan. Para pangeran atau bangsawan disebut techutli. Dibawah golongan bangsawan adalah golongan para tentara atau prajurit. Golongan ini mendapatkan kedudukan istimewa dalam negara karena merekalah yang mampu menangkap tawanan untuk dijadikan budak atau korban untuk dewa. Bila mereka gagal melakukan tugas mereka akan dijadikan buruh atau bahkan dijadikan korban untuk dewa.
Kelas dibawah prajurit adalah warga biasa yang disebut maceuatli atau pekerja. Golongan ini berfungsi sebagai petani, tentara rendahan serta buruh untuk membangun kuil, jalan jembatan dan lain-lain. Dibawah mereka adalah golongan pekerja yang tidak memiliki 6
tanah atau disebut thalmaitl Golongan ini memiliki hak kewarganegaraan dan lebih tinggi dari budak. Golongan paling bawah adalah budak atau disebut tlatocotin. Golongan ini juga memiliki hak-hak tertentu, yang berbeda dengan golongan budak di Eropa. Mereka diperbolehkan menyembah dewa dan memiliki tanah atas kemampuan sendiri. Semua golongan masyarakat menyembah dewa yang sama Huitzilopochtli dan dewa-dewa laiiinya tetapi dengan kuil yang berbeda-beda, Upacara pengorbanan dipimpin oleh pendeta yang sering juga berfungfsi sebagai dukun yang meramalkan nasib seseorang pada masa yang akan datang. Pergantian raja tidak dilakukan menurut hierarld atau keturunan melainkan berdasarkan pemilihan. Walau anak tertua menjadi prioritas untuk dipilih, aspek ketrampilan dan kecakapan merupakan dasar pemilihan raja.


5.      Peradaban Inca di Peru.
Peradaban Inca berkembang di sepanjang belahan barat Amerika Selatan terutama di Peru. Seperti halnya bangsa Aztec, bangsa Inca adalah bangsa yang memiliki watak miiiter sehingga perluasan wilayah imperium dilakukan dengan cara peperangan. Inti peradaban bangsa Inca adalah pertanian yang berkembang antara tahun 600-1000 M. Mereku membuat sistem terasering untuk menahan longsor dan irigasi untuk menahan banjir. Untuk mengolah tanah mereka menggunakan bajak yang tebuat dari perunggu Tanaman yang ditanam adalah kacang-kacangan, jagung, merica, tomat, kentang putih. Hasil pertanian bukan hanya untuk memenuhi konsumsi petani melainkan juga untuk memberi makan tentara dalam jumlah besar, golongan birokrat dan ribuan buruh pabrik. Minuman khas mereka adalah chicha yaitu semacam bir yang dibuat dari jagung. Bangsa Inca adalah bangsa imperialis yang menaklukkan dan menguasai bangsa-bangsa tetangganya dengan kekuatan miiiter. Dengan demikian pemerintahannya imperium militeristis. Ketika raja Pachacuti Inca (1438-1471 M) dan anaknya Topa Inca (1471 -1493) berkuasa, wilayah Inca diperluas dengan menaklukkan bangsa-bangsa sekitaraya yang berdiam di Equador, Colombia dan Chile, Berbeda dengan bangsa Aztec yang mengontrol ' rakyat jajahan dengan teror bangsa Inca melakukannya dengan penyatuan imperium. Raja mereka memaksa penduduknya dan bangsa yang ditaklulckannya menggunakan bahasa nasional Quechwa (diucapkan keshwa) serta menyembah dewa negara yaitu dewa matahari. Dalam menjalankan pemenntahan imperium pemimpin lokal dilibatkan dalam birokrasi pusat pemenntahan imperium melalui kebijaksaaan kolonisasi yang disebut mitima. Untuk mempertahankan kesatuan imperium mereka membangun jalan-jalan lebar yang menghubungakan pusat pemenntahan dengan derah-daerah yang ditaklukkannya. Jalan-jalan tersebut akan memudahkan lalu lintas tentara untuk memadamkan pemberontakan atau juga untuk memudahkan lalu lintas penduduk dari satu tempat ke tempat lain. Dapat disimpulkna bahwa dalam menjalankan sistem pemerintahan bangsa Inca lebih maju dibandingkan dengan bangsa Aztec dan bangsa Mesoamerika.
Walaupun dalam bidang matematika dan astronomi tidak unggul dibandingkan bangsa Aztec dan Mesoamerika bangsa Inca memiliki keunggulan di bidang seni bangun, seperti halnya dalam pembuatan tekstil dan keramik. Pembangunan benteng-benteng pertahanan dan jalan-jalan raya yang lebar menunjukkan bahwa mereka telah memiliki kemampuan yang tinggi dalam mengatur jalannya pemerintahan. Raja tinggal di istana yang indah yang dibangun dengan batu utuh atau monoilith yang diukir. Dalam menjalankan pemerintahannya raja bersifat "sosialis". Hasil surplus pertanian daerah subur didistribusikan ke daerah yang kekurangan. Di bidang sosial Raja sangat menaruh perhatian pada aspek perkawinan. Laki-laki atau perempuan yang sudah dewasa dan belum memiliki pasangan dipilihkan orang lain, lalu dikawinkan dalam upacara umum.
Dalam aspek religi bangsa Inca percaya pada dewa matahari. Raja-raja mereka dipercaya memiliki hubungan genealogis atau asal usul keturunan dengan matahari. Hanya tidal: diketahui dengan pasti apakah bangsa Inca juga melakukan upacara pengorbanan manusia seperti bangsa Aztec.



6.      PERADABAN ZAPOTEK
Peradaban Zapotec adalah peradaban pra-Columbus adat yang berkembang di Lembah Oaxaca Mesoamerika selatan. Bukti arkeologi menunjukkan bahwa budaya mereka kembali setidaknya 2.500 tahun . Mereka meninggalkan bukti-bukti arkeologis di kota kuno Monte Alban dalam bentuk bangunan , lapangan bola , makam megah dan barang kuburan termasuk perhiasan emas halus bekerja . Monte Alban adalah salah satu kota besar pertama di Mesoamerika dan pusat negara zapotec.
Nama Zapotec adalah exonym berasal dari Nahuatl tzapotēcah ( tzapotēcatl tunggal ) , yang berarti " penghuni tempat Sapote " . BAHASA Zapotec milik keluarga bahasa disebut Oto - manguean , keluarga kuno bahasa Mesoamerika .
Pada 1500 SM bahasa Oto - manguean mulai berbeda. Bahasa Manguean mungkin membagi pertama, maka cabang Oto - pamean dan kemudian perbedaan dari Mixtecan dan Zapotecan bahasa . Kelompok Zapotecan termasuk bahasa Zapotec dan Chatino yang terkait erat . Bahasa Zapotec dituturkan di bagian barat daya negara bagian Oaxaca .
Zapotec adalah bahasa nada , yang berarti bahwa makna dari sebuah kata sering ditentukan oleh nada suara . Nada ini sangat penting untuk memahami arti dari kata-kata yang berbeda .
The Oaxaca Valley, tempat lahir peradaban Zapotec , adalah sebuah lembah luas di utara - timur bagian dari negara bagian Oaxaca terletak sekitar 200 km sebelah selatan dari Mexico City. Pegunungan mengelilingi lembah dengan The Sierra Madre Oriental di utara dan pegunungan del Centro di tenggara . Lingkungan daerah ini juga cocok untuk pertanian , terutama budidaya jagung , menjadikannya tempat yang diinginkan untuk pemukim . Dasar lembah sebagian besar datar dengan saluran besar tanah yang subur . Pada saat munculnya peradaban Zapotec , tanah lembah tidak menderita erosi , karena hutan oak - pinus yang mengelilingi lembah masih utuh . The iklim ideal untuk budidaya jagung , dan memungkinkan untuk panen tanaman beberapa kali dalam setahun . Frost jarang terjadi seperti halnya pada ketinggian yang lebih tinggi di wilayah tersebut . Potensi pertanian yang tinggi di The Valley of Oaxaca telah pasti memberikan kontribusi untuk membuat daerah ini menjadi lokus dari masyarakat yang kompleks pertama di Lembah Oaxaca.
Agama Seperti kebanyakan sistem keagamaan Mesoamerika , agama Zapotec adalah politeistik . Dua dewa utama termasuk Cocijo , dewa hujan ( mirip dengan dewa Aztec Tlaloc ) , dan Coquihani , dewa cahaya . Hal ini diyakini bahwa Zapotec kadang-kadang digunakan pengorbanan manusia dalam ritual mereka . Ada beberapa legenda asal Zapotec . Salah satunya menyatakan bahwa Zapotecs adalah orang asli dari lembah Oaxaca dan lahir dari batu , atau diturunkan dari hewan seperti puma dan ocelots . Ada juga legenda asal lain yang menyatakan bahwa mereka hanya menetap di lembah Oaxaca setelah pendiri kekaisaran Toltic , dan bahwa mereka turun dari Chicomostoc .
The Zapotecs mengatakan bahwa nenek moyang mereka muncul dari bumi , dari gua-gua , atau bahwa mereka berpaling dari pohon atau jaguar menjadi orang-orang , sementara elite yang memerintah mereka percaya bahwa mereka berasal dari makhluk gaib yang hidup di antara awan , dan bahwa setelah kematian mereka akan kembali ke status tersebut . Bahkan , nama yang Zapotecs dikenal hari ini dihasilkan dari keyakinan ini .

RESUME REVOLUSI AMERIKA



p

                                                                                                                

RESUME REVOLUSI AMERIKA
MAKALAH
 (Makalah ini disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Sejarah Amerika)
Dosen Pembimbing Dr.Suranto.,M.Pd

Oleh :
Iftitah Dian Humairoh
NIM 120210302015
Kelas B


PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SEJARAH
JURUSAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS JEMBER
2014

KEDATANGA REVOLUSI AMERIKA
Revolusi Amerika dan Penyusul – penyusulnya.
              Revolusi Amerika adalah suatu peristiwa yang akibatnya masih tetap dirasakan, bukan saja di kalangan bangsa ini, tetapi juga segenap penjuru dunia ia menjadi cirri dari permulaan suatu zaman revolusi – revolusi dunia. Revolusi Amerika ini lebih banyak suatu revolusi politik daripada penumbangan suatu susunan sosial. Akibatnya ekonomi dan sosial yang luas yang menyusul kedatangannya pada hakekatnya adalah hasil tambahan dari suatu perjuangan untuk kemerdekann politik untuk menegakkan nasionalisme Amerika. Revolusi Amerika ini dippimpin oleh kaum nigrak Whig yang mencari kebebasan dari tekanan politik dan ekonomi yang dipaksakan oleh pemerintah Inggris.
              Revolusi Amerika tidak menghadapkan kelas terhadap kelas dan menolak untuk menyesuaikan diri dengan pola Marxisme. Tenaga untuk perjuangan dikerahkan dari segenap kelas dan golongan ekonomi dari kaum ningrat pemilik tanah, kaum dagang yang berkecimpung dalam perdagangan antar samudera dan dengan Kepulauan Caribia, pengusaha took setempat, kaum juruan, kaum mekanik, dan kaum pekerja. Kenyataan bahwa Revolusi Amerika bukanlah perang kelas  dan bahwa pimpinannya terdiri dari kaum atasan dan kaum moderat menjelaskan sebab – sebabnya ia tidak melancarkan kekuasaan terror dan apa sebabnya, misalnya tidak seorangpun gubernur kerajaan yang kehilangan jiwanya pada peperangan itu. Revolusi di Amerika diselenggarakan tanpa perebutan kekuasaaan oleh kaum extremis, tanpa beralih kepada pemerintahan dictator dan tanpa reaksi sengit yang lazim dikenal sebagai Thermidor.
Tahun 763 Kerajaan Inggris yang Lama dalam Krisis.
              Revolusi Amerika adalah akibat kegagalan Kerajaan Inggris untuk mempertemukan tuntuan tentang keamanan kerajaan dengan tindakan memberikan pemerintahan sendiri yang dapat dianggap layak karena kematangannya tanah jajahan dengan taraf pengambilan bagian dalam menentukan keputusan – keputusan mengenai kerajaan yang mungkin diberikan, oleh suatu pemerintahan yang lebih bijaksana.
              Di bawah syarat – syarat Perjanjian Paris (1763) daerah – daerah yang luas ditambahkan kepada Kerajaan Inggris dan banyak rakyat yang bukan turunan Inggris ditempatkan di bawah kekuasaan Inggris. Perancis menyerahkan Canada karena alas an keamanan oleh William Pitt, perdana menteri Inggris, lebih disukai daripda Kepulauan Hindia Barat punya Perancis. Selain itu, Perancis menyerahkan seluruh daerah di sebelah timur Sungai Missisipi (termasuk pelabuhan Mobile) kecuali New Orleans. Kuba dikembailkan pada Spanyol sebagai pengganti Florida Timur dan Barat, dan Spanyol secara khusus mengakui hak – hak penebang kayu Inggris untuk bekerja di Pantai Honduras. Meskipun perjanjian itu mengembalikan kedudukan Perancis di India yang telah direbut oleh Inggris, pembatasan – pembatasan yang dipaksakan pada hakekatnya menunjukkan bahwa pengaruh Perancis di daerah itu telah berkurang.
Mahkota, Politik Kepartaian dan Undang – undang Dasar Inggris.
              Kesalahan tentang sifat kacau dari lapisan atas pemerintahan ini harus diletakkan pada munculnya kembali pengaruh Mahkota dalam pemerintahan dan politik. George III (1763 - 1820) yang naik tahta pada tahun 1760, sama sekali tidak menaruh simpati terhadap sistem kepartaian, yang ia namakan “itu ular berkepala banyak”. Pada waktu ia memulai pemerintahannya, ia menegaskan untuk mengutip dari suatu bagian sejarah hidupnya sendiri : “Aku akan mempertahankan setiap orang yang menyoking pemerintahanku dan menyetujui bentuk pemerintahan yang telah didirikan dengan bijaksanan oleh Revolusi”. Yang sangat menggusarkan George III adalah peranan parta dalam merumuskan politik, dan ia bertekad untuk menjaga supaya Majelis Rendah tidak akan berhasil menegakkan haknya untuk mengangkat dan memberhentikan menteri – menteri.
              Pikiran George III mengenai pemerintahan tidak dapat dikatakan menlanggar Undang – undang Dasar pada masa itu, karena Majelis Rendah pada hakekatnya belum menjadi cabang eksekutif maupun legislative daripada pemerintahan. George III disebut datuk secara batin dari Kolonel Blimp. Kaku, moralistis dan selalu mencari kesalahan orang, pada lahirnya ia kelihatan sebagai seorang yang tenang dan pandai menahan diri, tetapi sebenarnya ia seorang yang mudah marah, panas, cerewet, pendendam dan suka mementingkan kepentingannya sendiri daripada kepentingan negara.
Masalah Keuangan Inggris : Persoalan Pajak
              Meskipun di masa perang telah dilakukan pemungutan pajak yang belum pernah dilakukan sebelumnya, hutang Inggris pada akhir Perang Tujuh Tahun telah berlipatganda. Kemenangan telah membawa beban baru. Untuk menjaga daerah perbatasan dengan pasukan – pasukan, untuk mengatur urusan – urusan Indian, dan untuk mendirikan tanah – tanah jajahan baru terbayang akan membutuhkan biaya yang besar. Tetapi Grenville mempunyai sedikit kemungkinan untuk memungut uang banyak di Inggris. Keributan yang ditimbulkan oleh pajak baru terhadap minuman cider di Inggris meyakinkan pada kementriannya bahwa pembayar pajak Inggris telah mencapai batas kesediaannya atau kemampuannya untuk membayar pajak.
              Pajak terhadap perdagangan terikat erat dengan aturan – aturan mengenai perdagangan. Tujuan utama dari pemerintahan Inggris adalah untuk mengusahakan supaya perdagangan di tnah – tanah jajahan menyesuaikan diri dengan sistem merkantilisme, yaitu menyediakan bagi negara induk bahan – bahan mentah yang penting dengan harga yang rendah dan untuk bertindak sebagai pasaran untuk barang – barang buatan Inggris.
Dalam memperjuangkan kemerdekaannya, banyak aral melintang yang telah dilalui bangsa Amerika. Misalnya terjadinya perang dan bentrokan – bentrokan yang terjadi pada saat Revolusi Amerika.
Selama masa proses perjuangan kemerdekaan itu terjadi Kongres Kontinental yang pertama yaitu pertemuan antara daerah – daerah koloni. Pada intinya Kongres Kontinental yang pertama ini menghasilkan bahwa rakyat koloni di Amerika masih tetap setia kepada raja Inggris. Selama ,masa itu terjadi pertempuran antara pemerintahan Inggris dengan Amerika di daerah Lexington, Concord dan Boston.
Pada tanggal 10 Mei 1775 Kongres Kontinental yang kedua diadakan. Setelah 14 bulan Kongres kedua ini diadakan, kemerdekaan dinyatakan dan diterimanya Resolusi Lee tentang kemerdekaan. Pada tanggal 4 Juli1776 merupakan deklarasi dinyatakan pernyataan tentang memisahkan diri dari negeri induk dan tanggal 4 Juli tersebut dijadikan hari kemerdekaan Amerika.Meskipun menyatakan kemerdekaan, Amerika masih mengalami beberapa problema – problema yaitu adanya kampanye-kampanye dan adanya perebutan kemenangan revolusi. Tetapi semua itu diselesaikan dalam suatu perjanjian dan perdamaian antara kedua belah pihak.
Zaman revolusi telah mencetuskan kekuatan – kekuatan perikemanusiaan yang kuat dan merupakan puncak suatu gerakan politik kemerdekaan lepas dari Inggris dan telah mencetuskan kekuatan – kekuatan demokratis dan persamaan secara mendalam yang telah merubah cara hidup Amerika. Revolusi ini telah membuktikan kepada dunia bahwa suatu bentuk pemerintahan republic dapat bekerja dengan efektif dan melancarkan pukulan yang hebat terhadap sistem monarkhi.



KOLONI EROPA DI BENUA AMERIKA




1.1  latar Belakang
Sejarah berdirinya Amerika Serikat (AS / Amerika Serikat) adalah menarik untuk diperhatikan karena Amerika adalah super power dunia yang mengontrol ekonomi, militer, dan dunia teknologi. Amerika Serikat terletak di tengah benua Amerika Utara, berbatasan dengan Kanada di sebelah utara dan Meksiko di sebelah selatan. Negara Amerika Serikat membentang dari Samudera Atlantik di pesisir timur ke Samudera Pasifik di pantai barat, termasuk Kepulauan Hawaii di Samudra Pasifik, negara bagian Alaska di ujung utara Amerika, dan wilayah lainnya. orang pertama yang tinggal di belahan bumi barat adalah keluarga band ( Viking) dari pemburu dan pengumpul yang bermigrasi dari timur laut asia selama zaman es besar terakhir, yang berakhir sekitar 12.000 tahun yang lalu. itu mungkin perjalanan dari Siberia ke alaska melintasi sebuah jembatan tanah terbentuk ketika glaciation menurunkan permukaan laut dan terkena lahan kering di Selat Bering.
Kemungkinan besar, para migran'' pertama'' tidak sadar bermigrasi sama sekali, tetapi hanya mengikuti kawanan hewan yang bergerak di depan mereka. Bukti arkeologi menunjukkan bahwa penempatan penduduk serampangan benua Amerika berlanjut di gelombang berturut-turut selama ribuan tahun sampai gletser mencair dan air laut naik terendam jembatan darat. Sejarah menyebutkan bahwa Benua Amerika pertama kali ditemukan oleh Christopher Columbus. Hal yang telah menjadi pengetahuan umum semua anak manusia dibumi ini.
 Namun berbagai literatur dan bukti-bukti fisik berupa prasasti, manuscript dan kabar berita lainnya menyebutkan lain, Bukan Colombus lah penemu benua amerika. 70 tahun sebelum Columbus menjejakkan kaki di amerika, daratan yang disangkanya India, Laksamana Muslim dari China bernama Ceng Ho (Zheng He) telah mendarat di Amerika. Bahkan berabad sebelum Ceng Ho, pelaut-pelaut Muslim dari Spanyol dan Afrika Barat telah membuat kampung-kampung di Amerika dan berasimilasi secara damai dengan penduduk lokal di sana. Penemu Amerika bukanlah Columbus. Penemu Amerika adalah Umat Islam. Mereka menikah dengan penduduk lokal, orang-orang Indian, sehingga menjadi bagian dari local-genius Amerika.


1.2. Rumusan Masalah
- Bagaimana sejarah awal masuknya bangsa eropa ke Amerika?
- Apa Tujuan bangsa Eropa masuk ke Amerika?
- Bagaimana zaman kolonialisasi bangsa Eropa di Amerika serikat?
1.3 Tujuan
Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah untuk mengetahui pertama sekali sejarah singkat asal usul penduduk asli Amerika. Selain itu juga kita mengetahui bagaimana keadaan Amerika setelah masuk nya bangsa Eropa ke Amerika, kemudian bagaimana zaman kolonialisasi bangsa Eropa di amerika Serikat.







BAB II
PEMBAHASAN

2.1  Tujuan Bangsa Eropa Masuk ke Amerika
kehadiran bangsa Eropa ke Amerika di perkirakan tahun 1600M. Gelombang perpindahan ini berlangsung lebih dari 300 tahun. Kelompok yang paling banyak datang berasal dari Inggris. Wilayah pemukiman pertama Inggris di Amerika adalah pos perdagangan yang didirikan di James Town tahun 1607. Daerah virgina merupakan pusat perekenomian utama bagi penghasil tembakau.
Tujuan bangsa Eropa masuk ke Amerika yaitu ada beberapa hal, yaitu:
1.      untuk memperoleh kesempatan ekonomi yang lebih baik.
2.      Mencari kebebasan untuk berpolitik.
3.      Mencari kebebasan untuk beragama.
4.      Adanya factor renaissance dan reformasi.
5.      Pengaruh adanya kemajuan teknologi.
Diantara negara-negara Eropa yang selalu terlibat dalam persaingan memperebutkan daerah baru di Amerika adalah Inggris dan Perancis. Banyaknya pertentangan yang terjadi di Amerika tidak terlepas dari pertentangan politik yang terjadi di Eropa antara kedua negara tersebut. Pertentangan politik berubah menjadi peperangan yang dikenal dengan Perang Tujuh Tahun (1756-1763). Peperangan di Eropa terjadi pula di daerah koloni, antara koloni Inggris dan koloni Perancis. Perang selama tujuh tahun tersebut dimenangkan oleh Inggris pada tahun 1763.


2.2 Zaman Kolonialisasi Bangsa Eropa di Amerika Serikat
Sebenarnya pembentukan koloni telah dimulai oleh Columbus pada pelayaran kedua tahun 1493, yaitu dengan mendirikan perkampungan di Hispaniola (Haiti). Namun, perkampulan itu terebengkalai akibat terjadinya pembangkangan para awak kapal. Selanjutnya pembentukan koloni di Amerika Utara dirintis oleh Jaques Cartier. Ia mendirikan perkampungan di Quebec tahun 1541, dekat perkemahan suku Ironquis. Koloni berikutnya adalah koloni Roanoke yang didirikan Sir Walter Raleigh tahun1587. Kedua koloni tersebut tidak dapat dipertahankan, akibat terjadi perselisihan dengan suku Ironquis.Sejak kegagalan pendirian koloni di Amerika Utara itu, bangsa Eropa meragukan apakah Benua Amerika layak untuk dihuni.
 Dalam kondisi keraguan itu, di Inggris bermunculan kongsi dagang yang berniat mendirikan koloni di Amerika. Mereka tertarik oleh kekayaan alam di Amerika Utara, yang menurut mereka sangat menguntungkan bagi investasi (penanaman modal). Melihat hal itu, Parlemen Inggris memberikan hak penuh kepada kongsi dagang yang ingin menanamkan modal dan membentuk koloni. Koloni Perancis meliputi daerah dari aliran sungai Missisipi di sebelah selatan dan anak sungainya sampai dengan Kanada. Sementara Inggris menguasai daerah yang berbatasan dengan lautan Atlantik di sebelah timur dan pegunungan Alleghary di sebelah barat. Koloni Inggris di utara berbatasan dengan koloni Perancis dan sebelah selatan berbatasan dengan koloni Spanyol (di Florida).
Koloni di Amerika yang dirintis oleh para kongsi dagang dimulai dari sebelah timur. Adapun koloni-koloni yang berdiri sebelum Revolusi Amerika adalah sebagai berikut:
-          Virginia
Koloni ini didirikan pada tahun 1607 oleh kongsi dagang Inggris bernama Virginia Bay Company. Nama Virginia diambil sebagai penghormatan kepada Ratu Elizabeth I, yang berjulukan Virgin Queen. Gubernur pertama Virginia adalah Sir Thomas Dale. Ia memerintah seperti militer. Gubernur berikutnya adalah Sir Goerge Yeardley. Pada masa pemerintahannya didirikan dewan perwakilan dengan nama House of Burgesses. Tahun 1624, pemerintah Inggris mengambil alih Virginia, setelah koloni itu dilanda berbagai masalah dari tahun 1619 sampai dengan 1624. Masalah itu diantaranya adalah bangkrutnya Virginia Company, epidemi, serangan suku Indian, dan masalah sosial akibat aksi protes atas pemberlakuan pajak.
-          Maryland
Tahun 1632 di sebelah utara Virginia, Lord Baltimore, mendirikan koloni bernama Maryland. Nama tersebut diambil dari nama Ratu Perancis bernama Henrietta Maria. Sejak awal berdirinya koloni ini berkembang pesat. Keluarga Baltimore menduduki posisi penting dalam pemerintahan, karena koloni ini dikelola oleh perusahaan pereseorangan. Posisi penting tersebut berakhir sampai tahun 1715, setelah terjadi perubahan kekuasaan di Kerajaan Inggris. Sejak tahun itu pula, Maryland diambil alih oleh pemerintah Inggris. Meskipun demikian, keluarga Baltimore tetap memiliki hak istimewa.
-          New England
Koloni ini dirintis oleh William Bradford sebagai pemimpin kelompok pelarian gereja Anglican Inggris. Nama koloni pada awalnya Plymouth. Dalam perkembangannya koloni ini secara bertahap mengalami perkembangan dalam bidang ekonomi. Sedangkan keadaan politik cenderung stabil setelah terjadi perjanjian damai antara sesama kaum kolonis ataupun antara kaum kolonis dan suku Indian. Nama koloni Plymouth berubah setelah diambil alih oleh Massachusets Bay Company. Nama koloni baru itu adalah New England yang diusulkan oleh Kapten John Smith sebagai penghormatan terhadap dewan New England di Inggris yang telah memberikan izin pada kongsi tersebut untuk menanampkan usaha di Amerika Utara.
-          New York
Pada awalnya koloni ini bernama Nieuw Amsterdam, sesuai dengan perintisnya, yaitu kongsi dagang Belanda 1624. Pada tahun 1664 diambil alih oleh Inggris dan namanya diganti dengan mana New York. Nama itu diambil sesuai dengan nama Duke of York yang berkuasa di Inggris dengan gelar James II.
-          Pennsylvania
Koloni ini merupakan pengembangan dari koloni New York. William Penn merupakan perintis terbentuknya koloni ini. Penn mengembangkan semangat liberal di koloni in. Hal itu disebabkan karena ia penganut Quaker (salah satu sekte Kristen Protestan). Kebijakan yang bersifat liberal itu membuat Pennsylvania berkembang pesat.
Sepanjang tahun 1600 sampai dengan 1750 di Amerika Utara berdiri 13 koloni. Ketiga belas koloni itu:
1.         New Hampshire
2.         Massachusets
3.         Rhode Island
4.         Connecticut
5.         New York
6.         New Jersey
7.         Pennsylvania
8.         Delaware
9.         Maryland
10.     Virginia
11.     North Carolina
12.     South Carolina
13.     Georgia
Koloni-koloni tersebut dalam pembentukan negara Amerika Serikat nanti sangat menentukan dan menjadi inti negara.Pada awal abad ke-17, pembentukan koloni di Amerika Utara dirintis oleh Inggris. Sementara pada akhir abad ke-17, negara Eropa lainnya mulai melakukan perpindahan ke Amerika. Migrasi secara besar-besaran terjadi di wilayah Eropa daratan, Skotlandia, dan Irlandia. Di Amerika mereka bergabung dengan bangsa Inggris yang telah mendahuluinya. Pertemuan dan perpaduan budaya antara meraka melahirkan satu ciri khas bangsa Amerika yang berbeda dengan Inggris. Selain itu tiap koloni berhak untuk membuat hukum sendiri, melakukan perjanjian dengan penduduk setempat, dan menunjuk gubernur sendiri sebagai pemimpin pemerintahan. Sebagai sumbangannya, tiap koloni harus membayar pajak penghasilan pada pemerintah Kerajaan Inggris. Koloni-kolini di Amerika berkembang menurut kekhasannya masing-masing dan otonom. keadaan itu pada akhirnya menjadi penyebab bangsa Amerika melakukan revolusi.