Selasa, 27 Mei 2014

RESUME REVOLUSI AMERIKA



p

                                                                                                                

RESUME REVOLUSI AMERIKA
MAKALAH
 (Makalah ini disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Sejarah Amerika)
Dosen Pembimbing Dr.Suranto.,M.Pd

Oleh :
Iftitah Dian Humairoh
NIM 120210302015
Kelas B


PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SEJARAH
JURUSAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS JEMBER
2014

KEDATANGA REVOLUSI AMERIKA
Revolusi Amerika dan Penyusul – penyusulnya.
              Revolusi Amerika adalah suatu peristiwa yang akibatnya masih tetap dirasakan, bukan saja di kalangan bangsa ini, tetapi juga segenap penjuru dunia ia menjadi cirri dari permulaan suatu zaman revolusi – revolusi dunia. Revolusi Amerika ini lebih banyak suatu revolusi politik daripada penumbangan suatu susunan sosial. Akibatnya ekonomi dan sosial yang luas yang menyusul kedatangannya pada hakekatnya adalah hasil tambahan dari suatu perjuangan untuk kemerdekann politik untuk menegakkan nasionalisme Amerika. Revolusi Amerika ini dippimpin oleh kaum nigrak Whig yang mencari kebebasan dari tekanan politik dan ekonomi yang dipaksakan oleh pemerintah Inggris.
              Revolusi Amerika tidak menghadapkan kelas terhadap kelas dan menolak untuk menyesuaikan diri dengan pola Marxisme. Tenaga untuk perjuangan dikerahkan dari segenap kelas dan golongan ekonomi dari kaum ningrat pemilik tanah, kaum dagang yang berkecimpung dalam perdagangan antar samudera dan dengan Kepulauan Caribia, pengusaha took setempat, kaum juruan, kaum mekanik, dan kaum pekerja. Kenyataan bahwa Revolusi Amerika bukanlah perang kelas  dan bahwa pimpinannya terdiri dari kaum atasan dan kaum moderat menjelaskan sebab – sebabnya ia tidak melancarkan kekuasaan terror dan apa sebabnya, misalnya tidak seorangpun gubernur kerajaan yang kehilangan jiwanya pada peperangan itu. Revolusi di Amerika diselenggarakan tanpa perebutan kekuasaaan oleh kaum extremis, tanpa beralih kepada pemerintahan dictator dan tanpa reaksi sengit yang lazim dikenal sebagai Thermidor.
Tahun 763 Kerajaan Inggris yang Lama dalam Krisis.
              Revolusi Amerika adalah akibat kegagalan Kerajaan Inggris untuk mempertemukan tuntuan tentang keamanan kerajaan dengan tindakan memberikan pemerintahan sendiri yang dapat dianggap layak karena kematangannya tanah jajahan dengan taraf pengambilan bagian dalam menentukan keputusan – keputusan mengenai kerajaan yang mungkin diberikan, oleh suatu pemerintahan yang lebih bijaksana.
              Di bawah syarat – syarat Perjanjian Paris (1763) daerah – daerah yang luas ditambahkan kepada Kerajaan Inggris dan banyak rakyat yang bukan turunan Inggris ditempatkan di bawah kekuasaan Inggris. Perancis menyerahkan Canada karena alas an keamanan oleh William Pitt, perdana menteri Inggris, lebih disukai daripda Kepulauan Hindia Barat punya Perancis. Selain itu, Perancis menyerahkan seluruh daerah di sebelah timur Sungai Missisipi (termasuk pelabuhan Mobile) kecuali New Orleans. Kuba dikembailkan pada Spanyol sebagai pengganti Florida Timur dan Barat, dan Spanyol secara khusus mengakui hak – hak penebang kayu Inggris untuk bekerja di Pantai Honduras. Meskipun perjanjian itu mengembalikan kedudukan Perancis di India yang telah direbut oleh Inggris, pembatasan – pembatasan yang dipaksakan pada hakekatnya menunjukkan bahwa pengaruh Perancis di daerah itu telah berkurang.
Mahkota, Politik Kepartaian dan Undang – undang Dasar Inggris.
              Kesalahan tentang sifat kacau dari lapisan atas pemerintahan ini harus diletakkan pada munculnya kembali pengaruh Mahkota dalam pemerintahan dan politik. George III (1763 - 1820) yang naik tahta pada tahun 1760, sama sekali tidak menaruh simpati terhadap sistem kepartaian, yang ia namakan “itu ular berkepala banyak”. Pada waktu ia memulai pemerintahannya, ia menegaskan untuk mengutip dari suatu bagian sejarah hidupnya sendiri : “Aku akan mempertahankan setiap orang yang menyoking pemerintahanku dan menyetujui bentuk pemerintahan yang telah didirikan dengan bijaksanan oleh Revolusi”. Yang sangat menggusarkan George III adalah peranan parta dalam merumuskan politik, dan ia bertekad untuk menjaga supaya Majelis Rendah tidak akan berhasil menegakkan haknya untuk mengangkat dan memberhentikan menteri – menteri.
              Pikiran George III mengenai pemerintahan tidak dapat dikatakan menlanggar Undang – undang Dasar pada masa itu, karena Majelis Rendah pada hakekatnya belum menjadi cabang eksekutif maupun legislative daripada pemerintahan. George III disebut datuk secara batin dari Kolonel Blimp. Kaku, moralistis dan selalu mencari kesalahan orang, pada lahirnya ia kelihatan sebagai seorang yang tenang dan pandai menahan diri, tetapi sebenarnya ia seorang yang mudah marah, panas, cerewet, pendendam dan suka mementingkan kepentingannya sendiri daripada kepentingan negara.
Masalah Keuangan Inggris : Persoalan Pajak
              Meskipun di masa perang telah dilakukan pemungutan pajak yang belum pernah dilakukan sebelumnya, hutang Inggris pada akhir Perang Tujuh Tahun telah berlipatganda. Kemenangan telah membawa beban baru. Untuk menjaga daerah perbatasan dengan pasukan – pasukan, untuk mengatur urusan – urusan Indian, dan untuk mendirikan tanah – tanah jajahan baru terbayang akan membutuhkan biaya yang besar. Tetapi Grenville mempunyai sedikit kemungkinan untuk memungut uang banyak di Inggris. Keributan yang ditimbulkan oleh pajak baru terhadap minuman cider di Inggris meyakinkan pada kementriannya bahwa pembayar pajak Inggris telah mencapai batas kesediaannya atau kemampuannya untuk membayar pajak.
              Pajak terhadap perdagangan terikat erat dengan aturan – aturan mengenai perdagangan. Tujuan utama dari pemerintahan Inggris adalah untuk mengusahakan supaya perdagangan di tnah – tanah jajahan menyesuaikan diri dengan sistem merkantilisme, yaitu menyediakan bagi negara induk bahan – bahan mentah yang penting dengan harga yang rendah dan untuk bertindak sebagai pasaran untuk barang – barang buatan Inggris.
Dalam memperjuangkan kemerdekaannya, banyak aral melintang yang telah dilalui bangsa Amerika. Misalnya terjadinya perang dan bentrokan – bentrokan yang terjadi pada saat Revolusi Amerika.
Selama masa proses perjuangan kemerdekaan itu terjadi Kongres Kontinental yang pertama yaitu pertemuan antara daerah – daerah koloni. Pada intinya Kongres Kontinental yang pertama ini menghasilkan bahwa rakyat koloni di Amerika masih tetap setia kepada raja Inggris. Selama ,masa itu terjadi pertempuran antara pemerintahan Inggris dengan Amerika di daerah Lexington, Concord dan Boston.
Pada tanggal 10 Mei 1775 Kongres Kontinental yang kedua diadakan. Setelah 14 bulan Kongres kedua ini diadakan, kemerdekaan dinyatakan dan diterimanya Resolusi Lee tentang kemerdekaan. Pada tanggal 4 Juli1776 merupakan deklarasi dinyatakan pernyataan tentang memisahkan diri dari negeri induk dan tanggal 4 Juli tersebut dijadikan hari kemerdekaan Amerika.Meskipun menyatakan kemerdekaan, Amerika masih mengalami beberapa problema – problema yaitu adanya kampanye-kampanye dan adanya perebutan kemenangan revolusi. Tetapi semua itu diselesaikan dalam suatu perjanjian dan perdamaian antara kedua belah pihak.
Zaman revolusi telah mencetuskan kekuatan – kekuatan perikemanusiaan yang kuat dan merupakan puncak suatu gerakan politik kemerdekaan lepas dari Inggris dan telah mencetuskan kekuatan – kekuatan demokratis dan persamaan secara mendalam yang telah merubah cara hidup Amerika. Revolusi ini telah membuktikan kepada dunia bahwa suatu bentuk pemerintahan republic dapat bekerja dengan efektif dan melancarkan pukulan yang hebat terhadap sistem monarkhi.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar