p
RESUME REVOLUSI AMERIKA
MAKALAH
(Makalah ini disusun guna memenuhi tugas mata
kuliah Sejarah Amerika)
Dosen Pembimbing
Dr.Suranto.,M.Pd
Oleh
:
Iftitah
Dian Humairoh
NIM
120210302015
Kelas
B
PROGRAM STUDI
PENDIDIKAN SEJARAH
JURUSAN ILMU PENGETAHUAN
SOSIAL
FAKULTAS KEGURUAN
DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS JEMBER
2014
KEDATANGA REVOLUSI
AMERIKA
Revolusi Amerika dan
Penyusul – penyusulnya.
Revolusi Amerika adalah suatu
peristiwa yang akibatnya masih tetap dirasakan, bukan saja di kalangan bangsa
ini, tetapi juga segenap penjuru dunia ia menjadi cirri dari permulaan suatu
zaman revolusi – revolusi dunia. Revolusi Amerika ini lebih banyak suatu
revolusi politik daripada penumbangan suatu susunan sosial. Akibatnya ekonomi
dan sosial yang luas yang menyusul kedatangannya pada hakekatnya adalah hasil
tambahan dari suatu perjuangan untuk kemerdekann politik untuk menegakkan
nasionalisme Amerika. Revolusi Amerika ini dippimpin oleh kaum nigrak Whig yang
mencari kebebasan dari tekanan politik dan ekonomi yang dipaksakan oleh
pemerintah Inggris.
Revolusi Amerika tidak
menghadapkan kelas terhadap kelas dan menolak untuk menyesuaikan diri dengan
pola Marxisme. Tenaga untuk perjuangan dikerahkan dari segenap kelas dan
golongan ekonomi dari kaum ningrat pemilik tanah, kaum dagang yang berkecimpung
dalam perdagangan antar samudera dan dengan Kepulauan Caribia, pengusaha took
setempat, kaum juruan, kaum mekanik, dan kaum pekerja. Kenyataan bahwa Revolusi
Amerika bukanlah perang kelas dan bahwa
pimpinannya terdiri dari kaum atasan dan kaum moderat menjelaskan sebab –
sebabnya ia tidak melancarkan kekuasaan terror dan apa sebabnya, misalnya tidak
seorangpun gubernur kerajaan yang kehilangan jiwanya pada peperangan itu.
Revolusi di Amerika diselenggarakan tanpa perebutan kekuasaaan oleh kaum
extremis, tanpa beralih kepada pemerintahan dictator dan tanpa reaksi sengit
yang lazim dikenal sebagai Thermidor.
Tahun 763 Kerajaan
Inggris yang Lama dalam Krisis.
Revolusi Amerika adalah akibat
kegagalan Kerajaan Inggris untuk mempertemukan tuntuan tentang keamanan
kerajaan dengan tindakan memberikan pemerintahan sendiri yang dapat dianggap
layak karena kematangannya tanah jajahan dengan taraf pengambilan bagian dalam
menentukan keputusan – keputusan mengenai kerajaan yang mungkin diberikan, oleh
suatu pemerintahan yang lebih bijaksana.
Di bawah syarat – syarat
Perjanjian Paris (1763) daerah – daerah yang luas ditambahkan kepada Kerajaan
Inggris dan banyak rakyat yang bukan turunan Inggris ditempatkan di bawah
kekuasaan Inggris. Perancis menyerahkan Canada karena alas an keamanan oleh
William Pitt, perdana menteri Inggris, lebih disukai daripda Kepulauan Hindia
Barat punya Perancis. Selain itu, Perancis menyerahkan seluruh daerah di
sebelah timur Sungai Missisipi (termasuk pelabuhan Mobile) kecuali New Orleans.
Kuba dikembailkan pada Spanyol sebagai pengganti Florida Timur dan Barat, dan
Spanyol secara khusus mengakui hak – hak penebang kayu Inggris untuk bekerja di
Pantai Honduras. Meskipun perjanjian itu mengembalikan kedudukan Perancis di
India yang telah direbut oleh Inggris, pembatasan – pembatasan yang dipaksakan
pada hakekatnya menunjukkan bahwa pengaruh Perancis di daerah itu telah
berkurang.
Mahkota, Politik
Kepartaian dan Undang – undang Dasar Inggris.
Kesalahan tentang sifat
kacau dari lapisan atas pemerintahan ini harus diletakkan pada munculnya
kembali pengaruh Mahkota dalam pemerintahan dan politik. George III (1763 -
1820) yang naik tahta pada tahun 1760, sama sekali tidak menaruh simpati
terhadap sistem kepartaian, yang ia namakan “itu ular berkepala banyak”. Pada
waktu ia memulai pemerintahannya, ia menegaskan untuk mengutip dari suatu
bagian sejarah hidupnya sendiri : “Aku akan mempertahankan setiap orang yang
menyoking pemerintahanku dan menyetujui bentuk pemerintahan yang telah
didirikan dengan bijaksanan oleh Revolusi”. Yang sangat menggusarkan George III
adalah peranan parta dalam merumuskan politik, dan ia bertekad untuk menjaga
supaya Majelis Rendah tidak akan berhasil menegakkan haknya untuk mengangkat
dan memberhentikan menteri – menteri.
Pikiran George III mengenai
pemerintahan tidak dapat dikatakan menlanggar Undang – undang Dasar pada masa
itu, karena Majelis Rendah pada hakekatnya belum menjadi cabang eksekutif
maupun legislative daripada pemerintahan. George III disebut datuk secara batin
dari Kolonel Blimp. Kaku, moralistis dan selalu mencari kesalahan orang, pada
lahirnya ia kelihatan sebagai seorang yang tenang dan pandai menahan diri,
tetapi sebenarnya ia seorang yang mudah marah, panas, cerewet, pendendam dan
suka mementingkan kepentingannya sendiri daripada kepentingan negara.
Masalah Keuangan
Inggris : Persoalan Pajak
Meskipun di masa perang telah
dilakukan pemungutan pajak yang belum pernah dilakukan sebelumnya, hutang
Inggris pada akhir Perang Tujuh Tahun telah berlipatganda. Kemenangan telah
membawa beban baru. Untuk menjaga daerah perbatasan dengan pasukan – pasukan,
untuk mengatur urusan – urusan Indian, dan untuk mendirikan tanah – tanah
jajahan baru terbayang akan membutuhkan biaya yang besar. Tetapi Grenville
mempunyai sedikit kemungkinan untuk memungut uang banyak di Inggris. Keributan
yang ditimbulkan oleh pajak baru terhadap minuman cider di Inggris meyakinkan
pada kementriannya bahwa pembayar pajak Inggris telah mencapai batas kesediaannya
atau kemampuannya untuk membayar pajak.
Pajak terhadap perdagangan terikat
erat dengan aturan – aturan mengenai perdagangan. Tujuan utama dari
pemerintahan Inggris adalah untuk mengusahakan supaya perdagangan di tnah –
tanah jajahan menyesuaikan diri dengan sistem merkantilisme, yaitu menyediakan
bagi negara induk bahan – bahan mentah yang penting dengan harga yang rendah
dan untuk bertindak sebagai pasaran untuk barang – barang buatan Inggris.
Dalam
memperjuangkan kemerdekaannya, banyak aral melintang yang telah dilalui bangsa
Amerika. Misalnya terjadinya perang dan bentrokan – bentrokan yang terjadi pada
saat Revolusi Amerika.
Selama
masa proses perjuangan kemerdekaan itu terjadi Kongres Kontinental yang pertama
yaitu pertemuan antara daerah – daerah koloni. Pada intinya Kongres Kontinental
yang pertama ini menghasilkan bahwa rakyat koloni di Amerika masih tetap setia
kepada raja Inggris. Selama ,masa itu terjadi pertempuran antara pemerintahan
Inggris dengan Amerika di daerah Lexington, Concord dan Boston.
Pada
tanggal 10 Mei 1775 Kongres Kontinental yang kedua diadakan. Setelah 14 bulan
Kongres kedua ini diadakan, kemerdekaan dinyatakan dan diterimanya Resolusi Lee
tentang kemerdekaan. Pada tanggal 4 Juli1776 merupakan deklarasi dinyatakan pernyataan
tentang memisahkan diri dari negeri induk dan tanggal 4 Juli tersebut dijadikan
hari kemerdekaan Amerika.Meskipun menyatakan kemerdekaan, Amerika masih
mengalami beberapa problema – problema yaitu adanya kampanye-kampanye dan
adanya perebutan kemenangan revolusi. Tetapi semua itu diselesaikan dalam suatu
perjanjian dan perdamaian antara kedua belah pihak.
Zaman
revolusi telah mencetuskan kekuatan – kekuatan perikemanusiaan yang kuat dan
merupakan puncak suatu gerakan politik kemerdekaan lepas dari Inggris dan telah
mencetuskan kekuatan – kekuatan demokratis dan persamaan secara mendalam yang
telah merubah cara hidup Amerika. Revolusi ini telah membuktikan kepada dunia
bahwa suatu bentuk pemerintahan republic dapat bekerja dengan efektif dan
melancarkan pukulan yang hebat terhadap sistem monarkhi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar