1.1
latar Belakang
Sejarah berdirinya Amerika Serikat (AS / Amerika Serikat)
adalah menarik untuk diperhatikan karena Amerika adalah super power dunia yang
mengontrol ekonomi, militer, dan dunia teknologi. Amerika Serikat terletak di
tengah benua Amerika Utara, berbatasan dengan Kanada di sebelah utara dan
Meksiko di sebelah selatan. Negara Amerika Serikat membentang dari Samudera
Atlantik di pesisir timur ke Samudera Pasifik di pantai barat, termasuk
Kepulauan Hawaii di Samudra Pasifik, negara bagian Alaska di ujung utara
Amerika, dan wilayah lainnya. orang pertama yang tinggal di belahan bumi barat adalah
keluarga band
( Viking) dari pemburu dan pengumpul yang bermigrasi dari timur laut asia selama
zaman es besar terakhir, yang berakhir sekitar 12.000 tahun yang lalu. itu
mungkin perjalanan dari Siberia ke alaska melintasi sebuah jembatan tanah
terbentuk ketika glaciation menurunkan permukaan laut dan terkena lahan kering
di Selat Bering.
Kemungkinan besar, para migran'' pertama'' tidak sadar
bermigrasi sama sekali, tetapi hanya mengikuti kawanan hewan yang bergerak di
depan mereka. Bukti arkeologi menunjukkan bahwa penempatan penduduk serampangan
benua Amerika berlanjut di gelombang berturut-turut selama ribuan tahun sampai
gletser mencair dan air laut naik terendam jembatan darat. Sejarah menyebutkan bahwa Benua
Amerika
pertama kali ditemukan oleh Christopher Columbus. Hal yang telah menjadi
pengetahuan umum semua anak manusia dibumi ini.
Namun berbagai
literatur dan bukti-bukti fisik berupa prasasti, manuscript dan kabar berita
lainnya menyebutkan lain, Bukan Colombus lah penemu benua amerika. 70 tahun
sebelum Columbus menjejakkan kaki di amerika, daratan yang disangkanya India,
Laksamana Muslim dari China bernama Ceng Ho (Zheng He) telah mendarat di
Amerika. Bahkan berabad sebelum Ceng Ho, pelaut-pelaut Muslim dari Spanyol dan
Afrika Barat telah membuat kampung-kampung di Amerika dan berasimilasi secara
damai dengan penduduk lokal di sana. Penemu Amerika bukanlah Columbus. Penemu
Amerika adalah Umat Islam. Mereka menikah dengan penduduk lokal, orang-orang
Indian, sehingga menjadi bagian dari local-genius Amerika.
1.2.
Rumusan Masalah
-
Bagaimana sejarah awal masuknya bangsa eropa ke Amerika?
- Apa
Tujuan bangsa Eropa masuk ke Amerika?
-
Bagaimana zaman kolonialisasi bangsa Eropa di Amerika serikat?
1.3
Tujuan
Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah untuk mengetahui
pertama sekali sejarah singkat asal usul penduduk asli Amerika. Selain itu juga
kita mengetahui bagaimana keadaan Amerika setelah masuk nya bangsa Eropa ke
Amerika, kemudian bagaimana zaman kolonialisasi bangsa Eropa di amerika
Serikat.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1
Tujuan Bangsa Eropa Masuk ke Amerika
kehadiran bangsa Eropa ke Amerika
di perkirakan tahun 1600M. Gelombang perpindahan ini berlangsung lebih dari 300
tahun. Kelompok yang paling banyak datang berasal dari Inggris. Wilayah
pemukiman pertama Inggris di Amerika adalah pos perdagangan yang didirikan di
James Town tahun 1607. Daerah virgina merupakan pusat perekenomian utama bagi
penghasil tembakau.
Tujuan bangsa Eropa masuk
ke Amerika yaitu ada beberapa hal, yaitu:
1.
untuk memperoleh kesempatan ekonomi yang lebih baik.
2.
Mencari kebebasan untuk berpolitik.
3.
Mencari kebebasan untuk beragama.
4.
Adanya factor renaissance dan reformasi.
5.
Pengaruh adanya kemajuan teknologi.
Diantara negara-negara Eropa yang selalu terlibat dalam persaingan
memperebutkan daerah baru di Amerika adalah Inggris dan Perancis. Banyaknya
pertentangan yang terjadi di Amerika tidak terlepas dari pertentangan politik
yang terjadi di Eropa antara kedua negara tersebut. Pertentangan politik
berubah menjadi peperangan yang dikenal dengan Perang Tujuh Tahun (1756-1763).
Peperangan di Eropa terjadi pula di daerah koloni, antara koloni Inggris dan
koloni Perancis. Perang selama tujuh tahun tersebut dimenangkan oleh Inggris
pada tahun 1763.
2.2 Zaman Kolonialisasi Bangsa Eropa di
Amerika Serikat
Sebenarnya pembentukan koloni telah dimulai oleh Columbus
pada pelayaran kedua tahun 1493, yaitu dengan mendirikan perkampungan di
Hispaniola (Haiti). Namun, perkampulan itu terebengkalai akibat terjadinya
pembangkangan para awak kapal. Selanjutnya pembentukan koloni di Amerika Utara
dirintis oleh Jaques Cartier. Ia mendirikan perkampungan di Quebec tahun 1541,
dekat perkemahan suku Ironquis. Koloni berikutnya adalah koloni Roanoke yang
didirikan Sir Walter Raleigh tahun1587. Kedua koloni tersebut tidak dapat
dipertahankan, akibat terjadi perselisihan dengan suku Ironquis.Sejak kegagalan
pendirian koloni di Amerika Utara itu, bangsa Eropa meragukan apakah Benua
Amerika layak untuk dihuni.
Dalam kondisi
keraguan itu, di Inggris bermunculan kongsi dagang yang berniat mendirikan
koloni di Amerika. Mereka tertarik oleh kekayaan alam di Amerika Utara, yang
menurut mereka sangat menguntungkan bagi investasi (penanaman modal). Melihat
hal itu, Parlemen Inggris memberikan hak penuh kepada kongsi dagang yang ingin
menanamkan modal dan membentuk koloni. Koloni Perancis meliputi daerah dari
aliran sungai Missisipi di sebelah selatan dan anak sungainya sampai dengan
Kanada. Sementara Inggris menguasai daerah yang berbatasan dengan lautan
Atlantik di sebelah timur dan pegunungan Alleghary di sebelah barat. Koloni
Inggris di utara berbatasan dengan koloni Perancis dan sebelah selatan
berbatasan dengan koloni Spanyol (di Florida).
Koloni di Amerika yang dirintis oleh para kongsi dagang
dimulai dari sebelah timur. Adapun koloni-koloni yang berdiri sebelum Revolusi
Amerika adalah sebagai berikut:
-
Virginia
Koloni ini didirikan pada tahun 1607 oleh kongsi dagang
Inggris bernama Virginia Bay Company. Nama Virginia diambil sebagai
penghormatan kepada Ratu Elizabeth I, yang berjulukan Virgin Queen. Gubernur
pertama Virginia adalah Sir Thomas Dale. Ia memerintah seperti militer.
Gubernur berikutnya adalah Sir Goerge Yeardley. Pada masa pemerintahannya
didirikan dewan perwakilan dengan nama House of Burgesses. Tahun 1624,
pemerintah Inggris mengambil alih Virginia, setelah koloni itu dilanda berbagai
masalah dari tahun 1619 sampai dengan 1624. Masalah itu diantaranya adalah
bangkrutnya Virginia Company, epidemi, serangan suku Indian, dan masalah sosial
akibat aksi protes atas pemberlakuan pajak.
-
Maryland
Tahun 1632 di sebelah utara Virginia, Lord Baltimore,
mendirikan koloni bernama Maryland. Nama tersebut diambil dari nama Ratu
Perancis bernama Henrietta Maria. Sejak awal berdirinya koloni ini berkembang
pesat. Keluarga Baltimore menduduki posisi penting dalam pemerintahan, karena
koloni ini dikelola oleh perusahaan pereseorangan. Posisi penting tersebut
berakhir sampai tahun 1715, setelah terjadi perubahan kekuasaan di Kerajaan
Inggris. Sejak tahun itu pula, Maryland diambil alih oleh pemerintah Inggris.
Meskipun demikian, keluarga Baltimore tetap memiliki hak istimewa.
-
New England
Koloni ini dirintis oleh William Bradford sebagai pemimpin
kelompok pelarian gereja Anglican Inggris. Nama koloni pada awalnya Plymouth.
Dalam perkembangannya koloni ini secara bertahap mengalami perkembangan dalam
bidang ekonomi. Sedangkan keadaan politik cenderung stabil setelah terjadi
perjanjian damai antara sesama kaum kolonis ataupun antara kaum kolonis dan
suku Indian. Nama koloni Plymouth berubah setelah diambil alih oleh
Massachusets Bay Company. Nama koloni baru itu adalah New England yang
diusulkan oleh Kapten John Smith sebagai penghormatan terhadap dewan New
England di Inggris yang telah memberikan izin pada kongsi tersebut untuk
menanampkan usaha di Amerika Utara.
-
New York
Pada awalnya koloni ini bernama Nieuw Amsterdam, sesuai
dengan perintisnya, yaitu kongsi dagang Belanda 1624. Pada tahun 1664 diambil
alih oleh Inggris dan namanya diganti dengan mana New York. Nama itu diambil sesuai
dengan nama Duke of York yang berkuasa di Inggris dengan gelar James II.
-
Pennsylvania
Koloni ini merupakan pengembangan dari koloni New York.
William Penn merupakan perintis terbentuknya koloni ini. Penn mengembangkan
semangat liberal di koloni in. Hal itu disebabkan karena ia penganut Quaker
(salah satu sekte Kristen Protestan). Kebijakan yang bersifat liberal itu
membuat Pennsylvania berkembang pesat.
Sepanjang tahun 1600 sampai dengan 1750 di Amerika Utara
berdiri 13 koloni. Ketiga belas koloni itu:
1.
New
Hampshire
2.
Massachusets
3.
Rhode
Island
4.
Connecticut
5.
New York
6.
New Jersey
7.
Pennsylvania
8.
Delaware
9.
Maryland
10. Virginia
11. North Carolina
12. South Carolina
13. Georgia
Koloni-koloni tersebut dalam pembentukan negara Amerika
Serikat nanti sangat menentukan dan menjadi inti negara.Pada awal abad ke-17,
pembentukan koloni di Amerika Utara dirintis oleh Inggris. Sementara pada akhir
abad ke-17, negara Eropa lainnya mulai melakukan perpindahan ke Amerika.
Migrasi secara besar-besaran terjadi di wilayah Eropa daratan, Skotlandia, dan
Irlandia. Di Amerika mereka bergabung dengan bangsa Inggris yang telah
mendahuluinya. Pertemuan dan perpaduan budaya antara meraka melahirkan satu
ciri khas bangsa Amerika yang berbeda dengan Inggris. Selain itu tiap koloni
berhak untuk membuat hukum sendiri, melakukan perjanjian dengan penduduk
setempat, dan menunjuk gubernur sendiri sebagai pemimpin pemerintahan. Sebagai
sumbangannya, tiap koloni harus membayar pajak penghasilan pada pemerintah
Kerajaan Inggris. Koloni-kolini di Amerika berkembang menurut kekhasannya
masing-masing dan otonom. keadaan itu pada akhirnya menjadi penyebab bangsa
Amerika melakukan revolusi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar