
FASISME
PAPER
Disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Sejarah Intelektual
Dosen Pembimbing Bapak Dr.Suranto., M.Pd
Oleh
:
IFTITAH
DIAN HUMAIROH 120210302015
KELAS
B
PROGRAM
STUDI PENDIDIKAN SEJARAH
JURUSAN
ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS
KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS
JEMBER
2014
A. Konsep Dasar
Fasisme
Fasisme berasal dari kata Fascio (Bahasa Italia)
yangmana berakar dari kata Fascis (Bahasa latin) yang berarti seikat
tangkai-tangkai kayu yang ditengahnya terdapat sebuah kapak. Pada zaman kekeaisaran Romawi kuno, symbol ini diberikan kepada pejabat
tinggi. Ini mengartikan bahwa kekuasaan sang pejabat pemerintahan.
Fasisme adalah sebuah radikal dan otoriter
nasionalis politik ideology.
Sehinggafasisme berati sebuah paham politik yang menjunjung kekuasaan
absolut tanpa demokrasi. Dalam paham ini, nasionalisme yang sangat fanatik dan
juga otoriter sangat kentara.
Negara fasis adalah Negara yang menjalankan kekuasaan pemerintahan dengan
cara dictator, totaliter, dan militeris.
“Fasisme sesungguhnya merupakan ideologi yang dibangun menurut hukum rimba dan
nasionalisme yang agresif”. Kalimat tersebut yang pernah diutarakan oleh
penganut Darwinisme dan telah dikembangkan.
Menurut Benito Mussolini, pemimpin partai fasisme di Italia serta pelopor
faham fasisme pertama di dunia saat perang dunia 1 bahwa dibalik fasisme adalah
ide Darwimis mengenai konflik dan perang.
Penganut Darwinisme mengatakan tentang fasisme yang saat itu dibawa oleh
Benito, “… yang kalah bertahan hidup, yang kalah punah …”.Dalam negara fasis,
kepentingan Negara lebih diutmakan daripada kepentingan apapun. Dan rakyat
dituntut memiliki pengorbanan yang tinggi untuk negaranya.Negara yang pernah
menganut paham fasisme saat perang dunia 1 dan 2, antara lain:Italia, Jerman,
Spanyol, dan Jepang.
Tujuan
Fasisme
Fasisme lahir dari sebuah
system politik yang mana kaum-kaum penganutnya memiliki kesamaan-kesamaan pokok
dalam dunia politik itu sendiri, seperti: frustasi, kemarahan, dan perasaan tak
aman.
Paham fasisme pertama lahir di Italia yang dipimpin oleh Benito
Mussolini. Selanjutnya dikembangkan oleh Negara Jerman yang dipimpin oleh Adolf
Hitler dengan nama lain, yaitu: Nazisme. Nazisme ini bisa dikategorikan sama
dengan fasisme. Akan tetapi nazisme disini lebih ditekankan tidak hanya
nasionalisme saja, bahkan rasialisme (penekanan pada ras), dan rasisme (ras
tertentu lebih unggul daripada ras yang mengikuti perbedaan biologis).
Tujuan fasisme yang selama ini dianut secara garis besar / umum adalah
membuat individu dan masyarakat berpikir dan bertindak seragam. Dan untuk
mencapai tujuannya tersebut, para fasisme menggunakan kekuatan dan kekerasan
bersama semua dalam metode propaganda. Bahkan fasisme menyatakan bahwa semua harus tunduk kepada mereka,
apabila tidak, akan mereka anggap musuh bebuyutan mereka. Kisah ini pernah
terbukti pada kasus Nazi Jerman.
Ciri-ciri fasisme adalah sebagai
berikut :
1.
Tidak rasional
Fasisme menonjolkan sifat-sifat manusia yang tidak rasional. Dalam soal ras
dan pemimpin adalah masalah tabu untuk dipersoalkan atau didiskusikan secara
kritis. Hal ini tentu berbeda dengan prinsip-prinsip negara demokrasi yang tidak
mengenal persoalan tabu apapun, karena semua hal dapat dipersoalkan bahkan
ditentang.
2.
Tidak mengakui persamaan derajat
manusia
Fasisme menganggap bahwa martabat manusia tidak sama, ada yang super dan
ada yang inferior. Pria dianggap melebihi kaum wanita, kelompok militer
melebihi sipil, anggota partai lebih dari yang bukan anggota partai, kebangsaan
seseorang melebihi kebangsaan yang lainnya, yang kuat mengatasi yang lemah,
para pemenang perang membawahi pihak yang kalah.
3.
Tidak mengakui oposisi
Di negara-negara fasis, oposisi dianggap sebagai musuh dan harus
dimusnahkan sampai tuntas. Doktrin ini berlaku untuk musuh-musuh di dalam
maupun di luar negeri. Oleh karena itu, kaum Nazi di Jerman membuat kamp
konsentrasi dan kamar-kamar gas untuk memusnahkan musuh-musuhnya. Rezim fasis
ingin menunjukkan kepada seluruh penduduk bahwa hukuman mati akan diberlakukan
kepada mereka yang tidak mendukung penguasa
4.
Pemerintahan oleh kelompok elite
Fasis berpendapat bahwa hanya ada satu kelompok minoritas kecil penduduk
yang terpandang baik karena asal-usul penduduk maupun karena statusnya dalam
masyarakat yang mampu menjalankan pemerintahan. Oleh karena itu, pemimpin
selalu dianggap benar. Kalau ada pertentangan rakyat dan pemimpin, kehendak
yang berlaku adalah kehendak pemimpin.
5.
Totaliterisme
Totaliterisme diterapkan dengan tujuan untuk mengontrol semua bidang
kehidupan manusia, dari anak-anak sampai tua. Sekolah harus menyiapkan anak
laki-laki untuk dinas militer dan anak perempuan untuk kegiatan rumah tangga.
Kaum wanita hanya boleh berurusan dengan masalah kinder (anak-anak), kuche
(dapur) dan kirche (gereja). Wanita dengan sendirinya menjadi warga negara
kelas dua dan mereka tidak dapat mengambil bagian dalam jabatan-jabatan
pemerintahan atau partai.
6.
Rasionalisme
Menurut doktrin fasis dalam suatu negara, kaum elite lebih unggul daripada
kelompok massa. Oleh karena itu, mereka dapat memaksakan kehendanya dengan
kekerasan kepada rakyatnya. Dalam pergaulan di antara bangsa-bangsa, kaum elite
lebih unggul daripada bangsa-bangsa lainnya dan memiliki hak untuk memerintah
mereka.
Unsur – Unsur Pokok Fasisme
Menurut
Ebenstein, unsur-unsur pokok fasisme terdiri dari tujuh unsur:
1.
Ketidak percayaan pada
kemampuan nalar.
2.
Pengingkaran derajat
kemanusiaan.
3.
Kode prilaku yang
didasarkan pada kekerasan dan kebohongan.
4.
Pemerintahan oleh
kelompok elit.
5.
Totaliterisme.
6.
Rasialisme dan
imperialisme.
7.
Fasisime memiliki unsur
menentang hukum dan ketertiban internasional.
B. Perkembangan
Fasisme
Pada awal abad ke-20 lahir paham fasisme yang menyeret dunia kepada Perang Dunia II yang dahsyat dan menelan korban jutaan manusia serta kerugian harta benda,
serta lingkungan hidup yang tak ternilai.
Fasisme adalah paham yang mengatur pemerintahan dan masyarakat secara
totaliter yang dilakukan oleh diktator partai tunggal yang bersifat
supranasionalis, tidak rasionalis, militeris dan imperialis. Totaliter artinya
menggunakan kekuasaan dan kekerasan pada semua bentuk hubungan masyarakat, baik
hubungan politik maupun sosial.
Negara-negara yang menerapkan fasisme umumnya tidak memiliki sifat
demokrasi dan warga negaranya menerima fasisme karena menganggap sesuai dengan
sifat masyarakatnya.
Fasisme Di Italia
Fasisme lahir selama periode
kerusuhan sosial dan politik berikut Perang Dunia I . Perang telah melihat
Italia mulai merasakan rasa nasionalisme, bukan kedaerahan historisnya.
Meskipun menjadi seorang Power Sekutu , Italia diberi apa yang dianggap
nasionalis transaksi yang tidak adil di Perjanjian Versailles.
Ketika sekutu lain memberitahu Italia untuk menyerahkan kota Fiume di
Konferensi Perdamaian Paris , veteran perang Gabriele d'Annunzio
mendeklarasikan negara merdeka di sana, Kabupaten Italia Carnaro . Dia
menyebutkan dirinya Duce bangsa dan mengumumkan konstitusi , dengan Piagam
Carnaro , yang sangat berpengaruh terhadap Fasisme awal, meskipun ia
sendiri tidak pernah menjadi seorang fasis.
Kelahiran gerakan Fasis dapat ditelusuri ke pertemuan ia diadakan di Piazza
San Sepolcro di Milan pada tanggal 23 Maret 1919, yang menyatakan
prinsip-prinsip asli dari Fasis melalui serangkaian deklarasi.
Ini termasuk dedikasi untuk veteran perang Italia, deklarasi fasis
'kesetiaan ke Italia dan oposisi terhadap agresor asing, sebuah pronouncment
bahwa fasis akan melawan faksi-faksi politik lainnya dan sebuah deklarasi
penentangan terhadap bolshevisme dan sosialisme , khususnya sosialisme dari
Partai Sosialis Italia . Mereka juga menyatakan niat mereka untuk merebut
kekuasaan dan oposisi mereka terhadap multipartai demokrasi perwakilan di
Italia.
Kaum fasis mengambil sikap moderat terhadap perekonomian, secara efektif
menyatakan bahwa mereka lebih menyukai kolaborasi kelas sementara menentang
intervensi negara yang berlebihan ke dalam perekonomian, dan menyerukan tekanan
terhadap pengusaha dan pekerja untuk bersikap kooperatif dan konstruktif,
mengatakan: "Seperti untuk demokrasi ekonomi, kami mendukung sindikalisme
nasional dan menolak intervensi Negara ketika itu bertujuan throttling
penciptaan kekayaan. "
Mussolini dan kaum fasis yang bersamaan revolusioner dan tradisionalis .
karena ini sangat berbeda dari yang lain dalam iklim politik saat itu, kadang-kadang
digambarkan sebagai "Jalan Ketiga". The Fascisti, dipimpin oleh salah
satu orang kepercayaan yang dekat Mussolini, Dino Grandi , membentuk pasukan
bersenjata veteran perang yang disebut kemeja hitam (atau squadristi)
dengan tujuan untuk memulihkan ketertiban. Pemerintah jarang mengganggu dengan
tindakan kemeja hitam ', karena sebagian rasa takut yang meluas revolusi
Komunis.
The Fascisti tumbuh sangat cepat sehingga dalam waktu dua tahun, ia berubah
menjadi Partai Fasis Nasional pada kongres di Roma . Juga pada tahun 1921,
Mussolini terpilih di Kamar Deputi untuk pertama kalinya dan kemudian diangkat
sebagai Perdana Menteri oleh Raja pada tahun 1922. ia kemudian melanjutkan
untuk menginstal sebuah kediktatoran pembunuhan setelah 10 Juni 1924 dari anti-fasis
penulis Giacomo Matteotti oleh agen-agen rahasia polisi Ceka Mussolini
itu.
Mussolini kolonialisme mencapai lebih lanjut ke Afrika dalam upaya untuk
bersaing dengan Inggris dan Perancis kerajaan kolonial. Mussolini Italia
berbicara tentang membuat suatu bangsa yang "besar, dihormati dan
ditakuti" seluruh Eropa, dan bahkan dunia. An early example was his
bombardment of Corfu in 1923. Contoh awal pemboman tentang Corfu pada tahun
1923. Segera setelah ia berhasil mendirikan rezim boneka di Albania dan dipaksa
berakhir pemberontakan di Libya yang pernah menjadi koloni (longgar) sejak
1912. Itu adalah mimpinya untuk membuat Mediterania jamu-jamu kuda
("laut kami" dalam bahasa Latin).
Fasisme di Jerman
Paham Fasisme di Jerman disebut Nazi ( Nazisme ). Nazi
adalah suatu partai di bawah pimpinan Adolf Hitler. Seusai Perang Dunia I ,
Jerman berubah menjadi Republik yang semula adalah kerajaan. Pemimpin pertama
adalah Ebert, Berkuasa antara tahun 1919 – 1925, pemimpin selanjutnya adalah
Presiden Hindenburg ( 1925 – 1934 ). Dalam pemerintahan republic ini, Jerman
mengalami berbagai macam kesulitan , Baik dalam keuangan ( Inflasi ) maupun
kekacauan ekonomi ( Malaise ).
Dalam keadaan Negara yang kacau tersebut rakyat
Jerman mengharapkan orang yang kuat untuk memperbaiki keadaan. Dalam suasana
yang kacau ini muncullah Adolf
Hitler dengan partai Extrim yaitu NAZI. Nazisme adalah
1)
Paham yang mengutamakan
kepentingan Negara diatas segala – galanya, karena ituterbentuk negara
totaliter.
2)
Paham kemasyarakatan
yang nasional sosialistis ( satu buat semua, semua buat satu,tetapi hanya untuk
Jerman ).
3)
Untuk membentuk Negara
totaliter pemerintahan harus dipimpin oleh satu pemimpin yang bertanggung jawab
atas segala – galanya artinya pemerintahan harus disusun secara Diktaktor.
Adolf Hitler selalu menekankan kepada pemuda Jerman bahwa
bangsa Jerman adalah bangsa yang besar yang ditakdirkan untuk memerintah dunia
( Deucland Uber Aless ) karena bangsa Jerman adalah bangsa berdarah Arya, yang
merupakan pangkal kekuatan jerman. Namun kekuatan
itu sedang terbelenggu oleh kekuatan asing, yaitu bangsa Yahudi dan Komunis.
Orang Yahudi sebagai penyebab semua itu harus dimusnahkan. Selanjutnya, kata
Adolf Hitler untuk melepaskian diri dari penderitaan dan meluaskan ruang hidup,
Jerman harus membentuk angkatan perang yang sangat kuat yang dipimpin oleh
seorang Fuhrer ( pemimpin besar ). Setelah Perang Dunia I Negara Jerman
yang semula berbentuk Kerajaan berubah menjadi Republik. Akan tetapi, masa
pemerintahan republic ini tidak berhasil mengatasi kekacauan ekonomi sebagai
akibat Perang Dunia I, Lbih lebih lagi Jerman berada di pihak yang kalah.
Dengan adanya hal tersebut , Timbullah ketidakpuasan rakyat yang menimbulkan
kekacauan-kekacauan, bahkan pemberontakan- pemberontakan. Sementara itu Partai
Nasionalis Jerman atau National Sozialistische Deutsche Arbeiter. ( NSDAP )
yang disingkat dengan Nazi berkembang menjadi partai yang kuat dipimpin oleh
Adolf Hitler. Nazi berusaha merebut kekuasaan tetapi gagal. Hitler
dipenjarakan. Dipenjara itulah Hitler menulis buku Mein Kamf ( Perjuanganku )
isinya mengenai paham – paham Nazi. Dalam
waktu singkat Partai Nazi yang dipimpin Hitler maju dengan pesat. Pada tahun
1933 Adolf Hitler diangkat menjadi Perdana Menteri ( Kanselor ) oleh Presiden
Hindenburg.Kebijaksanaan Hitler sebagai perdana menteri yaitu.
a)
Jerman keluar dari LBB
karena usahanya mengenai penambahan jumlah militer Jerman ditolak;
b)
Membatalkan semua
perjanjian internasionalnya, termasuk Perjanjian Versailles
yangdianggapnyasangat merugikan pihak Jerman;
c)
Memperkuat armada
militernya untuk merebut kembali sungai Rijn;
d)
Membangun industrinya
termasuk industri perang.
Fasisme Di Jepang
Menurut
catatan Marcopolo nama Jepang disebut Zipango yang berasal dari kata Kajipon
artinya Matahari terbit. Sejak abad 6 nama itu diubah menjadi Nipong ( Nipon,
Dai Nihon ). Menurut sejarah kekaisaran Jepang telah didrikan pada tahun 660 SM
oleh Kaisar Tenno Jimmu. Tahun 660 ini dijadikan sebagai permulaan tarikh
Jepang. Agama/kepercayaan nenek moyang bangsa Jepang disebut Syinto, artinya
jalan Dewa-dewa ( syinto - dewa to - jalan ). Selaian agama syinto sejak abad 6
di Jepang telah pula menyebar agamaBudha.
Di Jepang ada dua golongan bangsawan yang berpengaruh yaitu Dalmyo artinya golongan bangsawan tinggi dan Samurai artinya golongan bangsawan rendahan. Kaum Samurai ini merupakan tentara pengawal keamanan kerajaan yang berdisiplin tinggi dan setia disebut Bushido. Jika seorang samuarai melanggar Bushido ia akan menghukum dirinya dengan menikam perutnya menggunakan pedang samurai disebut hara-kiri.
Di Jepang ada dua golongan bangsawan yang berpengaruh yaitu Dalmyo artinya golongan bangsawan tinggi dan Samurai artinya golongan bangsawan rendahan. Kaum Samurai ini merupakan tentara pengawal keamanan kerajaan yang berdisiplin tinggi dan setia disebut Bushido. Jika seorang samuarai melanggar Bushido ia akan menghukum dirinya dengan menikam perutnya menggunakan pedang samurai disebut hara-kiri.
Pemerintahan
di Jepang bersifat turun temurun secara bergantian.
Kaisar Matsuhito sebagai Kaisar Meiji dikenal memiliki jiwa Nasionalisme yang tinggi yang ingin menjadikan Jepang sebagai negara yang bersatu dan maju seperti negara-negara di Eropa. Politik isolasi Jepang menurutnya sangat merugikan Jepang dan merupakan penyebab keterbelakangan Jepang.
Kaisar Matsuhito sebagai Kaisar Meiji dikenal memiliki jiwa Nasionalisme yang tinggi yang ingin menjadikan Jepang sebagai negara yang bersatu dan maju seperti negara-negara di Eropa. Politik isolasi Jepang menurutnya sangat merugikan Jepang dan merupakan penyebab keterbelakangan Jepang.
Ia kemudian menerapkan system pemerintahan
yang berparlemen seperti yang diterapkan di Negara-negara Eropa. Untuk mempersatukan
seluruh negeri Jepang. Kaisar Meiji melakukan tindakan-tindakan sebagai
berikut:
a) Membentuk Dewan Perwakilan Rakyat ( Sementara ) Yang
bertugas menyusun Undang Undang Dasar Jepang ( Diet/Gikay )
b) Memindahkan ibukota Jepang dari Kyoto ke Tokyo
c) Menetapkan
Hinomaru ( Matahari Terbit ) sebagai bendera kebangsaan Jepang
d) Menetapkan
Syintoisme sebagai agama negara Jepang
e) Menetapkan lagu kebangsaan Jepang Kimigayo
f) Membangun angkatan laut Jepang seperti Inggris dan Jerman
Disamping itu
, Kaisar Meiji juga mengeluarkan pernyataan kemerdekaan tanggal 8 April 1868
yang berisikan:
a.
Semua jabatan di
pemerintahan terbuka untuk umum
b.
Akan dibentuk DPR sebagai lembaga perwakilan
untuk umum
c.
Segala adapt
istiadat kolot yang menghambat kemajuan Jepang dihapuskan
d.
Akan dibentuk Tentara Nasional Jepang
e.
Segenap rakyat Jepang wajib bersatu memajukan
negara.
f.
Setiap warga negara Jepang mempunyai hak dan
kewajiban yang sama dalam pemerintahan
g.
Setiap warga negara
Jepang diwajibkan menambah ilmu pengetahuan sebanyak-banyaknyauntukmemajukan
negara.
Restorasi
dalam segala bidang telah mengangkat bangsa dan negara Jepang pada puncak
keunggulannya. Jepang telah menjelma menjadi Negara yang kuat dan modern.
Kedudukannya sejajar dengan Negara-negara besar di Eropa. Oleh sebab itu Jepang
mulai melibatkan diri dalam dunia Internasional. Beberapa factor yang mendorong
Jepang menjadi Negara Imperialis baru adalah sebagai berikut:
1. Pendidikan
Jepang dalam segala bidang seperti industri, perdagangan, angkatan perang,
pendidikan dan semangat patriotik. Perkembangan industri yang pesat membutuhkan
daerah pemasaran dan sekaligus bahan baku demi kelangsungan industrinya.
2. Pertambahan
penduduk yang sangat pesat karena kemakmuran yang meningkat. Tahun 1872
penduduk Jepang berjumlah 35 juta sedang tahun 1930 telah menjadi 72 juta.
3. Ristriksi ( pembatasan ) Imigrasi bangsa Jepang oleh
bangsa-bangsa Eropa
4. Pengaruh ajaran agama Shyinto tentang Hokko Ichi U (
Dunia sebagai satu keluarga) menyatakan bahwa Jepang harus menyusun dunia
sebagai keluarga besar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar