Kamis, 18 Desember 2014

Fasisme



Description: http://t2.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcRwsA5y0zFrU3AUqiDMqSaO8yN-Rs00ph3nPbYvHtoR4y_lA7Cb
FASISME
PAPER
Disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Sejarah Intelektual
Dosen Pembimbing Bapak Dr.Suranto., M.Pd



Oleh :
IFTITAH DIAN HUMAIROH         120210302015
KELAS B



PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SEJARAH
JURUSAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS JEMBER
2014

A.  Konsep Dasar Fasisme
Fasisme berasal dari kata Fascio (Bahasa Italia) yangmana berakar dari kata Fascis (Bahasa latin) yang berarti seikat tangkai-tangkai kayu yang ditengahnya terdapat sebuah kapak. Pada zaman kekeaisaran Romawi kuno, symbol ini diberikan kepada pejabat tinggi. Ini mengartikan bahwa kekuasaan sang pejabat pemerintahan.
Fasisme adalah sebuah radikal dan otoriter nasionalis politik ideology. Sehinggafasisme berati sebuah paham politik yang menjunjung kekuasaan absolut tanpa demokrasi. Dalam paham ini, nasionalisme yang sangat fanatik dan juga otoriter sangat kentara.
Negara fasis adalah Negara yang menjalankan kekuasaan pemerintahan dengan cara dictator, totaliter, dan militeris. “Fasisme sesungguhnya merupakan ideologi yang dibangun menurut hukum rimba dan nasionalisme yang agresif”. Kalimat tersebut yang pernah diutarakan oleh penganut Darwinisme dan telah dikembangkan.
Menurut Benito Mussolini, pemimpin partai fasisme di Italia serta pelopor faham fasisme pertama di dunia saat perang dunia 1 bahwa dibalik fasisme adalah ide Darwimis mengenai konflik dan perang.
Penganut Darwinisme mengatakan tentang fasisme yang saat itu dibawa oleh Benito, “… yang kalah bertahan hidup, yang kalah punah …”.Dalam negara fasis, kepentingan Negara lebih diutmakan daripada kepentingan apapun. Dan rakyat dituntut memiliki pengorbanan yang tinggi untuk negaranya.Negara yang pernah menganut paham fasisme saat perang dunia 1 dan 2, antara lain:Italia, Jerman, Spanyol, dan Jepang.

Tujuan Fasisme
Fasisme lahir dari sebuah system politik yang mana kaum-kaum penganutnya memiliki kesamaan-kesamaan pokok dalam dunia politik itu sendiri, seperti: frustasi, kemarahan, dan perasaan tak aman.
Paham fasisme pertama lahir di Italia yang dipimpin oleh Benito Mussolini. Selanjutnya dikembangkan oleh Negara Jerman yang dipimpin oleh Adolf Hitler dengan nama lain, yaitu: Nazisme. Nazisme ini bisa dikategorikan sama dengan fasisme. Akan tetapi nazisme disini lebih ditekankan tidak hanya nasionalisme saja, bahkan rasialisme (penekanan pada ras), dan rasisme (ras tertentu lebih unggul daripada ras yang mengikuti perbedaan biologis).
Tujuan fasisme yang selama ini dianut secara garis besar / umum adalah membuat individu dan masyarakat berpikir dan bertindak seragam. Dan untuk mencapai tujuannya tersebut, para fasisme menggunakan kekuatan dan kekerasan bersama semua dalam metode propaganda. Bahkan fasisme menyatakan bahwa semua harus tunduk kepada mereka, apabila tidak, akan mereka anggap musuh bebuyutan mereka. Kisah ini pernah terbukti pada kasus Nazi Jerman.

Ciri-ciri fasisme adalah sebagai berikut :
1.      Tidak rasional
Fasisme menonjolkan sifat-sifat manusia yang tidak rasional. Dalam soal ras dan pemimpin adalah masalah tabu untuk dipersoalkan atau didiskusikan secara kritis. Hal ini tentu berbeda dengan prinsip-prinsip negara demokrasi yang tidak mengenal persoalan tabu apapun, karena semua hal dapat dipersoalkan bahkan ditentang.
2.      Tidak mengakui persamaan derajat manusia
Fasisme menganggap bahwa martabat manusia tidak sama, ada yang super dan ada yang inferior. Pria dianggap melebihi kaum wanita, kelompok militer melebihi sipil, anggota partai lebih dari yang bukan anggota partai, kebangsaan seseorang melebihi kebangsaan yang lainnya, yang kuat mengatasi yang lemah, para pemenang perang membawahi pihak yang kalah.
3.      Tidak mengakui oposisi
Di negara-negara fasis, oposisi dianggap sebagai musuh dan harus dimusnahkan sampai tuntas. Doktrin ini berlaku untuk musuh-musuh di dalam maupun di luar negeri. Oleh karena itu, kaum Nazi di Jerman membuat kamp konsentrasi dan kamar-kamar gas untuk memusnahkan musuh-musuhnya. Rezim fasis ingin menunjukkan kepada seluruh penduduk bahwa hukuman mati akan diberlakukan kepada mereka yang tidak mendukung penguasa
4.      Pemerintahan oleh kelompok elite
Fasis berpendapat bahwa hanya ada satu kelompok minoritas kecil penduduk yang terpandang baik karena asal-usul penduduk maupun karena statusnya dalam masyarakat yang mampu menjalankan pemerintahan. Oleh karena itu, pemimpin selalu dianggap benar. Kalau ada pertentangan rakyat dan pemimpin, kehendak yang berlaku adalah kehendak pemimpin.
5.      Totaliterisme
Totaliterisme diterapkan dengan tujuan untuk mengontrol semua bidang kehidupan manusia, dari anak-anak sampai tua. Sekolah harus menyiapkan anak laki-laki untuk dinas militer dan anak perempuan untuk kegiatan rumah tangga.
Kaum wanita hanya boleh berurusan dengan masalah kinder (anak-anak), kuche (dapur) dan kirche (gereja). Wanita dengan sendirinya menjadi warga negara kelas dua dan mereka tidak dapat mengambil bagian dalam jabatan-jabatan pemerintahan atau partai.
6.      Rasionalisme
Menurut doktrin fasis dalam suatu negara, kaum elite lebih unggul daripada kelompok massa. Oleh karena itu, mereka dapat memaksakan kehendanya dengan kekerasan kepada rakyatnya. Dalam pergaulan di antara bangsa-bangsa, kaum elite lebih unggul daripada bangsa-bangsa lainnya dan memiliki hak untuk memerintah mereka.

Unsur – Unsur Pokok Fasisme
Menurut Ebenstein, unsur-unsur pokok fasisme terdiri dari tujuh unsur:
1.     Ketidak percayaan pada kemampuan nalar.
2.     Pengingkaran derajat kemanusiaan.
3.     Kode prilaku yang didasarkan pada kekerasan dan kebohongan.
4.     Pemerintahan oleh kelompok elit.
5.     Totaliterisme.
6.     Rasialisme dan imperialisme.
7.     Fasisime memiliki unsur menentang hukum dan ketertiban internasional.

B.  Perkembangan Fasisme
Pada awal abad ke-20 lahir paham fasisme yang menyeret dunia kepada Perang Dunia II yang dahsyat dan menelan korban jutaan manusia serta kerugian harta benda, serta lingkungan hidup yang tak ternilai.
Fasisme adalah paham yang mengatur pemerintahan dan masyarakat secara totaliter yang dilakukan oleh diktator partai tunggal yang bersifat supranasionalis, tidak rasionalis, militeris dan imperialis. Totaliter artinya menggunakan kekuasaan dan kekerasan pada semua bentuk hubungan masyarakat, baik hubungan politik maupun sosial.
Negara-negara yang menerapkan fasisme umumnya tidak memiliki sifat demokrasi dan warga negaranya menerima fasisme karena menganggap sesuai dengan sifat masyarakatnya.

Fasisme Di Italia
Fasisme lahir selama periode kerusuhan sosial dan politik berikut Perang Dunia I . Perang telah melihat Italia mulai merasakan rasa nasionalisme, bukan kedaerahan historisnya. Meskipun menjadi seorang Power Sekutu , Italia diberi apa yang dianggap nasionalis transaksi yang tidak adil di Perjanjian Versailles.
Ketika sekutu lain memberitahu Italia untuk menyerahkan kota Fiume di Konferensi Perdamaian Paris , veteran perang Gabriele d'Annunzio mendeklarasikan negara merdeka di sana, Kabupaten Italia Carnaro . Dia menyebutkan dirinya Duce bangsa dan mengumumkan konstitusi , dengan Piagam Carnaro , yang sangat berpengaruh terhadap Fasisme awal, meskipun ia sendiri tidak pernah menjadi seorang fasis.
Kelahiran gerakan Fasis dapat ditelusuri ke pertemuan ia diadakan di Piazza San Sepolcro di Milan pada tanggal 23 Maret 1919, yang menyatakan prinsip-prinsip asli dari Fasis melalui serangkaian deklarasi.
Ini termasuk dedikasi untuk veteran perang Italia, deklarasi fasis 'kesetiaan ke Italia dan oposisi terhadap agresor asing, sebuah pronouncment bahwa fasis akan melawan faksi-faksi politik lainnya dan sebuah deklarasi penentangan terhadap bolshevisme dan sosialisme , khususnya sosialisme dari Partai Sosialis Italia . Mereka juga menyatakan niat mereka untuk merebut kekuasaan dan oposisi mereka terhadap multipartai demokrasi perwakilan di Italia.
Kaum fasis mengambil sikap moderat terhadap perekonomian, secara efektif menyatakan bahwa mereka lebih menyukai kolaborasi kelas sementara menentang intervensi negara yang berlebihan ke dalam perekonomian, dan menyerukan tekanan terhadap pengusaha dan pekerja untuk bersikap kooperatif dan konstruktif, mengatakan: "Seperti untuk demokrasi ekonomi, kami mendukung sindikalisme nasional dan menolak intervensi Negara ketika itu bertujuan throttling penciptaan kekayaan. "
Mussolini dan kaum fasis yang bersamaan revolusioner dan tradisionalis . karena ini sangat berbeda dari yang lain dalam iklim politik saat itu, kadang-kadang digambarkan sebagai "Jalan Ketiga". The Fascisti, dipimpin oleh salah satu orang kepercayaan yang dekat Mussolini, Dino Grandi , membentuk pasukan bersenjata veteran perang yang disebut kemeja hitam (atau squadristi) dengan tujuan untuk memulihkan ketertiban. Pemerintah jarang mengganggu dengan tindakan kemeja hitam ', karena sebagian rasa takut yang meluas revolusi Komunis.
The Fascisti tumbuh sangat cepat sehingga dalam waktu dua tahun, ia berubah menjadi Partai Fasis Nasional pada kongres di Roma . Juga pada tahun 1921, Mussolini terpilih di Kamar Deputi untuk pertama kalinya dan kemudian diangkat sebagai Perdana Menteri oleh Raja pada tahun 1922. ia kemudian melanjutkan untuk menginstal sebuah kediktatoran pembunuhan setelah 10 Juni 1924 dari anti-fasis penulis Giacomo Matteotti oleh agen-agen rahasia polisi Ceka Mussolini itu.
Mussolini kolonialisme mencapai lebih lanjut ke Afrika dalam upaya untuk bersaing dengan Inggris dan Perancis kerajaan kolonial. Mussolini Italia berbicara tentang membuat suatu bangsa yang "besar, dihormati dan ditakuti" seluruh Eropa, dan bahkan dunia. An early example was his bombardment of Corfu in 1923. Contoh awal pemboman tentang Corfu pada tahun 1923. Segera setelah ia berhasil mendirikan rezim boneka di Albania dan dipaksa berakhir pemberontakan di Libya yang pernah menjadi koloni (longgar) sejak 1912. Itu adalah mimpinya untuk membuat Mediterania jamu-jamu kuda ("laut kami" dalam bahasa Latin).

Fasisme di Jerman
Paham Fasisme di Jerman disebut Nazi ( Nazisme ). Nazi adalah suatu partai di bawah pimpinan Adolf Hitler. Seusai Perang Dunia I , Jerman berubah menjadi Republik yang semula adalah kerajaan. Pemimpin pertama adalah Ebert, Berkuasa antara tahun 1919 – 1925, pemimpin selanjutnya adalah Presiden Hindenburg ( 1925 – 1934 ). Dalam pemerintahan republic ini, Jerman mengalami berbagai macam kesulitan , Baik dalam keuangan ( Inflasi ) maupun kekacauan ekonomi ( Malaise ).
Dalam keadaan Negara yang kacau tersebut rakyat Jerman mengharapkan orang yang kuat untuk memperbaiki keadaan. Dalam suasana yang kacau ini muncullah Adolf Hitler dengan partai Extrim yaitu NAZI. Nazisme adalah
1)      Paham yang mengutamakan kepentingan Negara diatas segala – galanya, karena ituterbentuk negara totaliter.
2)      Paham kemasyarakatan yang nasional sosialistis ( satu buat semua, semua buat satu,tetapi hanya untuk Jerman ).
3)      Untuk membentuk Negara totaliter pemerintahan harus dipimpin oleh satu pemimpin yang bertanggung jawab atas segala – galanya artinya pemerintahan harus disusun secara Diktaktor.
Adolf Hitler selalu menekankan kepada pemuda Jerman bahwa bangsa Jerman adalah bangsa yang besar yang ditakdirkan untuk memerintah dunia ( Deucland Uber Aless ) karena bangsa Jerman adalah bangsa berdarah Arya, yang merupakan pangkal kekuatan jerman. Namun kekuatan itu sedang terbelenggu oleh kekuatan asing, yaitu bangsa Yahudi dan Komunis. Orang Yahudi sebagai penyebab semua itu harus dimusnahkan. Selanjutnya, kata Adolf Hitler untuk melepaskian diri dari penderitaan dan meluaskan ruang hidup, Jerman harus membentuk angkatan perang yang sangat kuat yang dipimpin oleh seorang Fuhrer ( pemimpin besar ). Setelah Perang Dunia I Negara Jerman yang semula berbentuk Kerajaan berubah menjadi Republik. Akan tetapi, masa pemerintahan republic ini tidak berhasil mengatasi kekacauan ekonomi sebagai akibat Perang Dunia I, Lbih lebih lagi Jerman berada di pihak yang kalah. Dengan adanya hal tersebut , Timbullah ketidakpuasan rakyat yang menimbulkan kekacauan-kekacauan, bahkan pemberontakan- pemberontakan. Sementara itu Partai Nasionalis Jerman atau National Sozialistische Deutsche Arbeiter. ( NSDAP ) yang disingkat dengan Nazi berkembang menjadi partai yang kuat dipimpin oleh Adolf Hitler. Nazi berusaha merebut kekuasaan tetapi gagal. Hitler dipenjarakan. Dipenjara itulah Hitler menulis buku Mein Kamf ( Perjuanganku ) isinya mengenai paham – paham Nazi.  Dalam waktu singkat Partai Nazi yang dipimpin Hitler maju dengan pesat. Pada tahun 1933 Adolf Hitler diangkat menjadi Perdana Menteri ( Kanselor ) oleh Presiden Hindenburg.Kebijaksanaan Hitler sebagai perdana menteri yaitu.
a)      Jerman keluar dari LBB karena usahanya mengenai penambahan jumlah militer Jerman ditolak;
b)      Membatalkan semua perjanjian internasionalnya, termasuk Perjanjian Versailles yangdianggapnyasangat merugikan pihak Jerman;
c)      Memperkuat armada militernya untuk merebut kembali sungai Rijn;
d)     Membangun industrinya termasuk industri perang.

Fasisme Di Jepang
Menurut catatan Marcopolo nama Jepang disebut Zipango yang berasal dari kata Kajipon artinya Matahari terbit. Sejak abad 6 nama itu diubah menjadi Nipong ( Nipon, Dai Nihon ). Menurut sejarah kekaisaran Jepang telah didrikan pada tahun 660 SM oleh Kaisar Tenno Jimmu. Tahun 660 ini dijadikan sebagai permulaan tarikh Jepang. Agama/kepercayaan nenek moyang bangsa Jepang disebut Syinto, artinya jalan Dewa-dewa ( syinto - dewa to - jalan ). Selaian agama syinto sejak abad 6 di Jepang telah pula menyebar agamaBudha.
Di Jepang ada dua golongan bangsawan yang berpengaruh yaitu Dalmyo artinya golongan bangsawan tinggi dan Samurai artinya golongan bangsawan rendahan. Kaum Samurai ini merupakan tentara pengawal keamanan kerajaan yang berdisiplin tinggi dan setia disebut Bushido. Jika seorang samuarai melanggar Bushido ia akan menghukum dirinya dengan menikam perutnya menggunakan pedang samurai disebut hara-kiri.
Pemerintahan di Jepang bersifat turun temurun secara bergantian.
Kaisar Matsuhito sebagai Kaisar Meiji dikenal memiliki jiwa Nasionalisme yang tinggi yang ingin menjadikan Jepang sebagai negara yang bersatu dan maju seperti negara-negara di Eropa. Politik isolasi Jepang menurutnya sangat merugikan Jepang dan merupakan penyebab keterbelakangan Jepang.
 Ia kemudian menerapkan system pemerintahan yang berparlemen seperti yang diterapkan di Negara-negara Eropa. Untuk mempersatukan seluruh negeri Jepang. Kaisar Meiji melakukan tindakan-tindakan sebagai berikut:
a)    Membentuk Dewan Perwakilan Rakyat ( Sementara ) Yang bertugas menyusun Undang Undang Dasar Jepang ( Diet/Gikay )
b)    Memindahkan ibukota Jepang dari Kyoto ke Tokyo
c)     Menetapkan Hinomaru ( Matahari Terbit ) sebagai bendera kebangsaan Jepang
d)    Menetapkan Syintoisme sebagai agama negara Jepang
e)    Menetapkan lagu kebangsaan Jepang Kimigayo
f)     Membangun angkatan laut Jepang seperti Inggris dan Jerman
Disamping itu , Kaisar Meiji juga mengeluarkan pernyataan kemerdekaan tanggal 8 April 1868 yang berisikan:
a.    Semua jabatan di pemerintahan terbuka untuk umum
b.     Akan dibentuk DPR sebagai lembaga perwakilan untuk umum
c.     Segala adapt istiadat kolot yang menghambat kemajuan Jepang dihapuskan
d.     Akan dibentuk Tentara Nasional Jepang
e.     Segenap rakyat Jepang wajib bersatu memajukan negara.
f.      Setiap warga negara Jepang mempunyai hak dan kewajiban yang sama dalam pemerintahan
g.    Setiap warga negara Jepang diwajibkan menambah ilmu pengetahuan sebanyak-banyaknyauntukmemajukan negara.

Restorasi dalam segala bidang telah mengangkat bangsa dan negara Jepang pada puncak keunggulannya. Jepang telah menjelma menjadi Negara yang kuat dan modern. Kedudukannya sejajar dengan Negara-negara besar di Eropa. Oleh sebab itu Jepang mulai melibatkan diri dalam dunia Internasional. Beberapa factor yang mendorong Jepang menjadi Negara Imperialis baru adalah sebagai berikut:
1.      Pendidikan Jepang dalam segala bidang seperti industri, perdagangan, angkatan perang, pendidikan dan semangat patriotik. Perkembangan industri yang pesat membutuhkan daerah pemasaran dan sekaligus bahan baku demi kelangsungan industrinya.
2.    Pertambahan penduduk yang sangat pesat karena kemakmuran yang meningkat. Tahun 1872 penduduk Jepang berjumlah 35 juta sedang tahun 1930 telah menjadi  72 juta.
3.    Ristriksi ( pembatasan ) Imigrasi bangsa Jepang oleh bangsa-bangsa Eropa
4.    Pengaruh ajaran agama Shyinto tentang Hokko Ichi U ( Dunia sebagai satu keluarga) menyatakan bahwa Jepang harus menyusun dunia sebagai keluarga besar.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar